Ketua KNPI Pesisir Selatan Joni Wal Ardin menangapi persoalan dugaan pemotongan intensif bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) santer dibicarakan.
Kini, Kepala Dinas Kesehatan Satria Wibawa dan Pemkab Pessel, diterpa isu tidak sedap, diduga menerima fee dari pemotongan gaji tenaga medis hingga puluhan juta.
Surat yang beredar berbunyi, tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 pada September 2020, mendapat uang intensif dari pemerintah pusat dan uang intensif tersebut masuk ke rekening masing-masing perawat atau bidan yang bertugas di Puskesmas di Pessel, dan nominalnya bervariasi ada yang masuk ke rekening Rp5 juta, Rp10 juta dan Rp15 juta.
Selanjutnya, setelah uang tersebut masuk ke rekening masing-masing tenang medis, lalu uang tersebut diminta semuanya oleh para pimpinan Puskesmas dengan alasan adanya fee untuk Dinas Kesehatan dan juga untuk Pemkab.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KNPI Pesisir Selatan Joni Wal Ardin meminta pemerintah agar menjadi perhatian serius karena tenaga medis yang menangani Covid-19 merupakan garda terdepan untuk melayani pasien Covid-19.
“Ini perlu menjadi perhatian pemerintah, sebab tenaga medis merupakan gardan terdepan,” jelasnya kepada Media Topsumbar, Rabu (09/06/2021).
Terkait hal ini, ia meminta jika benar ada dugaan agar pihak hukum dapat menelusuri hal yang disampaikan oleh tenaga medis yang terjadi pemangkasan terkait insentif tenaga medis tersebut,” tutupnya.(Rega)