Pandemi COVID-19 menyebabkan sebagian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat terkena dampak negatif sehingga dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar tetap bisa bertahan dalam segala keterbatasan.
“Atas nama Pemprov Sumbar kami berterima kasih kepada ACT yang telah memperlihatkan kepedulian yang nyata untuk keberlangsungan UMKM di tengah badai pandemi,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Selasa. (15/06/2021).
Ia menyebut jumlah UMKM di Sumbar sangat banyak mencapai 590 ribu unit dengan berbagai macam usaha. Kalau satu pelaku UMKM menghidupi satu keluarga yang terdiri dari lima orang (orang tua dan anak), maka ada sekitar 2,9 juta jiwa warga Sumbar yang bergantung erat hidupnya pada UMKM.
“Itu masih bicara sektor produksi, belum lagi bicara pemasaran yang mungkin akan melibatkan lebih banyak orang. Artinya dengan memberikan dukungan pada UMKM kita telah memberikan solusi bagi lebih dari separuh warga Sumbar,” katanya.
Mahyeldi mengatakan sektor UMKM juga menjadi salah satu perhatian Pemprov Sumbar karena banyaknya warga yang tergantung pada usaha itu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pengembangan pariwisata yang erat pula kaitannya dengan UMKM.
“Kita akui antara pariwisata dan kondisi sekarang akibat pandemi COVID-19 ada kontradiksi. Namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat persoalan itu bisa diatasi. COVID-19 terkendali sementara perekonomian terus bergerak,” katanya.
Sementara itu Presiden Global Wakaf ACT Imam Akbari mengatakan pelaku UMKM terbukti bisa menjadi tulang punggung perekonomian bangsa di masa-masa sulit seperti krisis ekonomi 1998. Ia meyakini dalam masa pandemi, UMKM kembali bisa menunjukkan “tuahnya”.
Agar hal itu bisa terlaksana Global Wakaf-ACT menghadirkan dukungan dengan Gerakan Bersama Angkat Indonesia, para pelaku UMKM diberikan bantuan modal dan aset melalui Program Wakaf UMKM.
“Tahap awal kita berikan bantuan di 12 provinsi dengan jumlah 1.000 UMKM per provinsi termasuk Sumbar,” katanya.
Menurutnya tradisi kewirausahaan yang kuat di Sumbar menjadi latar belakang program itu digelar pertama kali di provinsi itu. Diharapkan bantuan itu bisa menjadikan pelaku UMKM Sumbar sebagai garda terdepan membangun semangat kewirausahan antara anak bangsa.
(Red/ADMPIM SUMBAR)