Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menargetkan pengembangan potensi Nagari atau Desa Adat Wisata minimal satu destinasi untuk 11 kecamatan yang ada di daerah itu.
Kepala Bidang Pariwisata pada dinas tersebut, Benny Mandala Putra, di Pulau Punjung, Senin (07/06), mengatakan sebagai tahap awal pihaknya telah memproyeksikan sebanyak 15 Nagari yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Seluruhnya sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Dharmasraya nomor 188.45/124/KPTS-BUP/2021 tentang Penetapan Kawasan Desa Wisata di Kabupaten Dharmasraya tanggal 06 April 2021,” ungkapnya.
Dalam keputusan tersebut, lanjutnya, nagari yang sudah masuk dalam target pengembangan sebagai kawasan Nagari Wisata meliputi Nagari Lubuk Karak dan Nagari Banai untuk Kecamatan IX Koto dengan sektor unggulan adalah wisata bentang alam dan budaya.
Kemudian, untuk Kecamatan Pulau Punjung nagari yang diproyeksikan adalah Nagari Gunung Selasih, Nagari Sungai Kambut, Nagari Sungai Dareh dan Nagari Tebing Tinggi dengan proyeksi Destinasi Ekowisata, pagelaran seni tradisi adat dan budaya serta industri kepariwisataan serta kerajinan masyarakat.
Berikutnya, Nagari Siguntur, Nagari Sungai Duo, Nagari Sitiung dan Nagari Gunung Medan yang masuk dalam kawasan pengembangan Nagari Wisata untuk Kecamatan Sitiung dengan sektor unggulan meliputi destinasi tinggalan sejarah dan budaya serta kuliner.
Selanjutnya, Kecamatan Koto Besar akan dikembangkan potensi kearifan lokal dan adat istiadat sebagai kawasan tinggalan sejarah dan budaya meliputi Nagari Koto Besar, Koto Ranah dan Koto Laweh.
“Pada kawasan tersebut sudah terdapat kawasan perhutanan adat “Rimbo Larangan” yang diserahkan oleh pihak pemerintah pusat sebagai kawasan lindung yang yang merupakan bagian dari satu kesatuan utuh dengan situs tinggalan Kerajaan Koto Besar,” ulasnya.
Untuk kawasan pengembangan destinasi wisata olahraga, Benny mengatakan selain spot olahraga terbang layang yang berada dalam kawasan pengembangan Nagari Wisata di Gunung Selasih Kecamatan Pulau Punjung pihaknya juga memproyeksikan Nagari Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan sebagai spot destinasi sport tourism dengan cabang olahraga Arung Jeram.
“Terakhir, adalah Nagari Timpeh Kecamatan Timpeh dengan keunggulan wisata bentang alam panorama Bukik Lantak, akulturasi budaya serta destinasi embung wisata, ” Sebutnya.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan SE, mengatakan dengan telah ditetapkannya nagari-nagari itu sebagai kawasan pengembangan desa wisata, diharapkan dapat menjadi tonggak berikutnya dalam menggali potensi kepariwisataan yang ada di daerah itu.
Menurutnya, pemerintah daerah bersama pihak terkait di berbagai tingkatan terus berupaya mempersiapkan Kabupaten Dharmasraya tak hanya sekadar daerah perlintasan namun bisa berkembang menjadi daerah tujuan, salah satunya adalah dengan mengembangkan daerah itu menjadi kawasan destinasi wisata.
“Persiapan tersebut dapat dilihat dari upaya pemerintah untuk menyambungkan jalan akses menuju pintu tol Trans Sumatera dan pembangunan Masjid Agung Dharmasraya yang juga diproyeksikan kawasannya menjadi pusat kajian Islam serta destinasi wisata religi,” jelasnya.
Selain melengkapi sarana prasarana infrastruktur pendukung, pihaknya juga akan memberdayakan seluruh dinas teknis serta menjalin kemitraan yang baik antara pemerintah, pelaku usaha kepariwisataan, perajin, penggiat serta pihak terkait lainnya.
“Seluruhnya akan bersatu padu dalam mewujudkan visi Kabupaten Dharmasraya yang Maju, Mandiri dan Berbudaya sebagai koridor utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” tutupnya.