Gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), kembali merilis update zonasi kabupaten dan kota di-Sumbar minggu ke-65 pandemi Covid-19.
Dilaporkan pada update zonasi daerah minggu ke-65 ini tercatat zona merah nihil, zona oranye 17 (tujuh belas) daerah dan zona kuning 2 (dua) daerah.
Komposisi ini mengalami perubahan dibandingkan dengan update zonasi daerah pada minggu ke-64 periode 30 Mei -05 Juni 2021 pekan lalu, dimana zona oranye berjumlah 15 daerah dan zona kuning 4 daerah.
Dilaporkan juga pada minggu ke-65 ini 5 dari 17 daerah berzonasi oranye mendekati zona merah.
Kemudian pada minggu ke-65 ini terdapat 2 (dua) daerah zonasinya kembali naik dari zona kuning ke zona oranye, yakni Kab. Solok Selatan dan Kota Sawahlunto.
Sementara itu, 15 (lima belas) daerah yang pada minggu ke-64 lalu berada pada zona oranye, yakni Kab. Sijunjung, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Tabah Datar, Kota Solok, Kab. Padang Pariaman, Kab. Pasaman, Kab. Solok, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Dharmasraya, Kab. Pasaman Barat, dan Kab. Agam tetap di posisi oranye pada minggu ke-65 ini.
Sedangkan, 2 (dua) daerah yang pada minggu ke-64 lalu berada pada zona kuning, yakni Kota Pariaman dan Kab. Kepulauan Mentawai juga tetap diposisi zona kuning pada minggu ke-65 ini.
Dilaporkan juga pada minggu ke-65 ini daerah zona hijau nihil. Sama dengan minggu-minggu sebelumnya.
Berikut rincian update zonasi kabupaten dan Kota minggu ke-65 dan rincian kondisi pandemi Covid-19 Sumbar, sebagaimana dirilis Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, Minggu, (06/06/2021), pukul 10:22 WIB, juga diterima Topsumbar.co.id.
Dikatakan Jasman, berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data on set pada minggu ke-64 pandemi Covid-19 di Sumbar oleh Satgas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar.
Mulai tanggal 6 Juni 2021 sampai 12 Juni 2021, ditetapkan zona daerah sebagai berikut:
Zona Merah – Resiko Tinggi (Skor 0 – 1,8)
– Nihil
Zona Oranye – Resiko Sedang (Skor 1,81 – 2,40) terdapat 17 (tujuh belas) daerah. Rinciannya :
1. Kota Padang Panjang (skor 2,34).
2. Kabupaten Sijunjung (skor 2,31).
3. Kota Padang (skor 2,31).
4. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,29).
5. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,23).
6. Kota Solok (skor 2,22).
7. Kota Sawahlunto (skor 2,22).
8. Kota Payakumbuh (skor 2,21).
9. Kota Bukittinggi (skor 2,20).
10. Kabupaten Solok (skor 2,16).
11. Kabupaten Tanah Datar (skor 2,09).
12. Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,06).
13. Kabupaten Agam (skor 1,94).
14. Kabupaten Pasaman (skor 1.91).
15. Kabupaten Dharmasraya (skor 1,91).
16. Kabupaten Pasaman Barat (skor 1,91).
17. Kabupaten Lima Puluh Kota (skor 1,89).
“Ada 5 (lima) daerah masuk dalam kategori mendekati zona merah (skor dibawah 2,00), yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten 50 Kota,” sebut Jasman.
Selanjutnya diterangkan Jasman, Zona Kuning – Resiko Rendah (Skor 2,41 – 3,0) terdapat 2 (dua) daerah :
1. Kota Pariaman (skor 3,06).
2. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,49)
Satgas Kota Pariaman, sebut Jasman patut kita apresiasi, karena telah 4 minggu berturut-turut mempertahankan skor terbaik dalam penanganan Covid-19 di daerahnya.
“Semoga Satgas Covid-19 Kabupaten Kota lain di Sumatera Barat termotivasi dan terinspirasi dari Kota Pariaman dalam menangani Covid-19,” sebut dia.
Kemudian sebut Jasman, Zona Hijau. Zona hijau Tidak ada kasus. Pengertian tidak ada kasus, yakni tidak ada tercatat penambahan kasus Covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus meninggal 1 bulan terakhir.
“Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran Covid-19 di daerah tersebut,” jelas Jasman.
Berikut rincian kondisi pandemi Covid-19 di Sumbar minggu ke-65
Pada Minggu ke-65 ini, kondisi pandemi Covid-19 di Sumbar adalah sebagai berikut :
- Terdapat 2 (dua) daerah yang berada di zona Kuning, 17 (tujuh belas) zona oranye dan tidak ada daerah yang berada di zona merah atau hijau. Kondisi pandemi meningkat / KASUS MENINGKAT
- Kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat. PR mingguan Sumbar pada minggu ke 64 adalah 14,47% (Standard WHO 5,0), meningkat tajam dari minggu sebelumnya di 9,51 / MENINGKAT TAJAM
- Yang patut diwaspadai, Positivity Rate (PR) Sumatera Barat pada beberapa hari terakhir di minggu ke 64 selalu berada diatas 20% / MENINGKAT
- Provinsi Sumatera Barat masih berada pada ZONASI ORANYE (Resiko Sedang) dengan skor 2,09. Skor membaik dari minggu sebelumnya (2,05).
- Sampai minggu ke 64, warga Sumbar yang telah terinfeksi Covid-19 adalah 45.617. bertambah dari minggu sebelumnya sebanyak 1.759 orang (minggu sebelumnya 43.858 orang). / MENINGKAT
- Rata-rata pertambahan positif setiap minggunya dari bulan Maret 2021 sampai awal Juni 2021 (trend mingguan) selalu diatas 1.200an. / MENINGKAT
- Recovery Rate (tingkat kesembuhan) 90.68%, atau sembuh sebanyak 41.365 dari 45.617 orang yang terinfeksi. Terjadi penambahan kesembuhan sebanyak 3.147 orang dari minggu sebelumnya dengan jumlah kesembuhan 38.218 orang. Namun secara persentase kesembuhan dibanding minggu sebelumnya, pada minggu ini tingkat kesembuhan meningkat/ KESEMBUHAN MENINGKAT
- Meninggal dunia akibat Covid-19, sebanyak 1.021 orang dari 45.617 yang terinfeksi (2,24%). Terjadi penambahan meninggal dunia dalam satu minggu sebanyak 44 orang (minggu sebelumnya 977 orang). Presentasenya juga meningkat dari minggu sebelumnya / MENINGKAT
- Kasus Aktif sebanyak 3.231 (7.08%) dari 45.617 orang. Bertambah 174 orang dari sebelumnya 3.057 orang / MENINGKAT
- Rawat di RS Rujukan (hunian rumah sakit): 647 orang (20,02%) dari 3.231 orang kasus aktif. / MENINGKAT.
- Isolasi Mandiri : 2.394 orang (74,09%) dari 3.231 orang kasus aktif. Meningkat dari minggu sebelumnya pada angka 2.033 orang/ MENINGKAT.
- Isolasi dikarantina Kab/Kota : 190 orang (5,88%) dari 3.231 kasus aktif / MENINGKAT.
Jika dilihat trend skor secara keseluruhan, sebut Jasman, pada minggu ke 64 terjadi peningkatan kasus di berbagai daerah. Positivity Rate (PR) provinsi terjadi peningkatan sangat tajam. Malah dalam dua hari terakhir di minggu ke 64 tersebut, PR Sumbar selalu berada diatas angka 20% (standar WHO 5%)
“Kita berharap satgas Kabupaten Kota lebih intensif lagi memberlakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya masing-masing. Yang terpenting segera dilakukan adalah pendirian rumah isolasi oleh masing-masing Kabupaten Kota, peningkatan vaksinasi lansia dan lain-lain,” tegas dia.
Kemudian, disebutkan Jasman, Satgas Kabupaten Kota diharapkan secara rutin dan berkala melakukan razia dan penindakan pelanggaran protokol kesehatan baik kepada perorangan maupun perusahaan dan institusi yang telah diatur dalam Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.
“Diharapkan Satgas Kabupaten Kota dapat melakukan berbagai inovasi yang berlandaskan kearifan lokal (local wisdom) dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti adanya Nagari Tageh atau Kongsi Covid,” tutur dia.
Terakhir, dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-65 ini, sebut Jasman, diminta Kabupaten Kota segera menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona.
“Hal ini bertujuan agar penyebaran Covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan,” tutup Jasman Rizal DT. Bandaro Bendang yang juga adalah Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Sumbar.
(AL)