Upaya Pemko untuk pengembangan Stasiun Kereta Api Padang Panjang (SKAPP) sebagai destinasi wisata baru di kota ini, terus dilakukan. Setelah beberapa waktu lalu bertemu Menneg BUMN, Erick Thohir pada 2 April dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub pada 14 Januari, maksud yang sama disampaikan langsung kepada Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, Senin (24/05/2021).
Difasilitasi anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar, H. Andre Rosiade, SE, pertemuan dengan petinggi PT KAI itu, selain diikuti Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, turut diikuti lima kepala daerah lainnya dari Sumbar. Seperti Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta dan Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra.
Ada tiga isu utama yang dipaparkan rombongan kepada Didiek, antara lain menyangkut pemanfaatan asset PT KAI untuk fasilitas public, rencana pengembangan kereta wisata dan pengembangan potensi angkutan logistik di Sumbar.
Dalam kesempatan ini, Wako Fadly Amran meminta PT KAI mengizinkan pemanfaatan aset perusahaan itu lantaran asetnya seperti tak terpakai, padahal punya potensi sebagai destinasi wisata.
“Rencananya akan dibangun museum kereta api sebagai bagian pengembangan kawasan wisata alam dan sejarah perkeretaapian Padang Panjang,” ujar Fadly.
Fadly memaparkan rencana induk pengembangan SKAPP ini yang dibagi menjadi empat area. Untuk Area A yang meliputi kawasan Stasiun KA hingga Jembatan Tinggi, dikembangkan berupa museum dan taman teknologi kereta api bergigi, diorama dan multimedia sejarah kereta api, Gerbong KA untuk counter aneka kuliner, counter cenderamata, counter informasi pariwisata.
“Untuk Area B dan C yang meliputi kawasan Rumah Dinas PT.KAI, disulap menjadi premium guest house, premium café/restaurant, galeri songket sulaman cenderamata Minangkabau, gedung pertemuan/pameran. Di Area D di Monumen Korban Kecelakaan KA, dijadikan Taman Monumen Makam,” papar wali kota.
Mendengar pemaparan Fadly dan kepala daerah lainnya serta masukan dari Andre Rosiade itu, Didiek menyambut baik seluruh isu-isu strategis pemanfaatan aset PT. KAI tersebut. Didiek akan mempelajari proposal kerja sama yang diajukan agar bisa segera terealisasi.
“Harapannya, dalam waktu tak terlalu lama, kami akan lakukan kunjungan balasan ke Sumbar untuk melihat langsung kondisi aset yang dimaksud. Semoga kolaborasi ini bisa segera terwujud,” kata Didiek yang didampingi Direktur Niaga, Dadan Rudiansyah, Direktur Keselamatan dan Keamanan, John Robertho, Direktur SDM dan Umum, Agung Yunanto dan Direktur Keuangan, Salusra Wijaya.
(AL)