Bersama 10 kepala daerah lainnya di Sumatera Barat, difasilitasi anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar, H. Andre Rosiade, SE, Selasa (25/05/2021), dibahas kolaborasi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan daerah. Ini sebagai upaya percepatan pembangunan sektor pertanian.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano memaparkan potensi pertanian Kota Padang Panjang berupa pertanian organik dan peternakan sapi perah kepada Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kementan, Jakarta.
“Dengan luas wilayah 23 km2, Padang Panjang memiliki potensi pertanian yang terdiri dari komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. Adapun komoditas unggulan antara lain sapi perah, padi organik, dan tanaman hias. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor andalan kami untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian,” papar Fadly Amran.
Ditambahkan wali kota muda itu, sebagai prioritas utama untuk mewujudkan ketahanan pangan, pembangunan pertanian di Kota Padang Panjang perlu mendapat dukungan dan menjadi perhatian pemerintah pusat untuk memberikan sumbangan terhadap peningkatan pendapatan nasional.
“Di Kota Padang Panjang, pembangunan pertanian berbasis kawasan menitikberatkan pada pengembangan beberapa komoditas pertanian tertentu dengan memperhatikan kesesuaian lahan serta potensi yang ada di suatu wilayah,” sebutnya.
Pemerintah kota melalui Dinas Pangan dan Pertanian (DPP), kata Fadly, mengusulkan beberapa kegiatan yang pendanaannya bersumber dari APBN tahun anggaran 2022. Usulan kegiatan tersebut terdiri dari 18 kegiatan yang terbagi atas kegiatan pada sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, prasarana dan sarana pertanian, penyuluhan dan pelatihan pertanian serta ketahanan pangan.
“Kami berharap seluruh usulan kegiatan tersebut dapat diakmodir pemerintah pusat melalui Kementan untuk mewujudkan kawasan pertanian berbasis komoditas di Kota Padang Panjang,” harapnya.
Menanggapi permintaan Fadly dan beberapa kepala daerah lainnya, Mentan Syahrul mengapresiasi dan mendorong setiap daerah memiliki produk pertanian unggulan sebagai identitas daerah.
“Harus ada satu produk pertanian. Garap sebaik-baiknya. Perbaiki varietas, budidaya dan teknologi mekanisasinya,” sebut Syahrul yang didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fajry Djufray, dan Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wali Kota Bukittinggi, Erman Syafar, Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta, Wali Kota Pariaman Genius Umar, Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin, Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, Bupati Solok, Epiyardi Asda, Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra, dan anggota DPRD Sumbar, Irwan Afriadi. Serta Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono.
(AL)