Berita wafatnya Komisioner KPU Sumbar Nova Indra yang membidangi Divisi Data dan Informasi pada Rabu (19/05) malam di RS. Yarsi Payakumbuh membuat kehilangan di antara sahabat, kerabat dan mitra kerja.
“Beliau adalah senior sekaligus guru saya, salah seorang sosok inspiratif panutan saya di KPU Propinsi Sumatera Barat, low profile dan mudah berkawan, kata-katanya menyejukkan, tak ada hati yang tersinggung apalagi tersakiti,” demikian ungkap Ustadz Fahrul Rozi Burda, Lc, M.Ud salah seorang Komisioner KPU Kabupaten Sijunjung.
“Pernah satu ketika beliau bernasehat khusus kepada saya dan itu selalu saya ingat sampai sekarang: Buya, walaupun sekarang sudah menjadi Komisioner KPU jadwal pengajian jangan ditinggalkan, sebisa mungkin terus lakukan jika tahapan Pemilu tidak terlalu padat,” demikian kesan Ustadz FRB.
“Saya masih ingat tanggal 18 Pebruari yang lalu beliau datang berkunjung ke Sijunjung, ketika itu beliau bertanya Harbi (adik saya), saya telpon Harbi, sesaat kemudian dia datang dan mengobrol sebentar. Setelah itu beliau minta kami untuk berfoto dengan beliau, beliau berdiri di tengah. Saya terharu ketika beliau memposting foto tersebut di akun FB pribadi beliau, ada rasa bangga dan arti tersendiri bagi saya ketika itu,” demikian Ustadz FRB menambahkan kenangannya.
“Entah kenapa siang tadi begitu kuat keinginan untuk melihat beliau ke RS Yarsi Payakumbuh, sudah saya kuatkan azzam besok siang setelah rapat di kantor saya akan ke Payakumbuh. Namun sore hari sekitar pukul 19.30 Wib mendapatkan kabar bahwa beliau telah mendahului kita semua. Dada ini berdegup kencang tak bisa berkata-kata dan seakan tak percaya, saya cek kembali kebenaran informasinya dengan bertanya kepada beberapa sahabat dan melihat grup-grup WA, ternyata benar. Beliau sudah tiada, tunai sudah janjimu dengan Tuhanmu bang. Tokoh inspiratif itu sudah tiada. Selamat jalan senior, saya bersaksi engkau orang yang baik, semoga husnul khotimah bang.
Demikian dituturkan Ustadz FRB kepada topsumbar.co.id malam ini Rabu (19/05) via Whatsapp.
(Gun)
