Pemerintah Nagari Taratak Tinggi Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, memberikan penghargaan atau reward bagi kelompok lanjut usia (Lansia) yang bersedia menjadi peserta program Vaksinasi Nasional Bebas COVID-19.
Walinagari setempat, Ahmad Sadar Dt Tumanggung, di Taratak Tinggi, Kamis (27/05/2021), mengatakan reward tersebut merupakan bentuk upaya meningkatkan minat kelompok lansia yang menjadi salah satu sasaran penerima vaksin.
“Kami menganggarkan sebesar Rp15 juta untuk bantuan suplemen dengan target sebanyak 150 orang lansia berupa pemberian susu kalsium gratis, ” ungkapnya.
Meskipun tidak seberapa, lanjutnya, namun diharapkan mampu menjadi penyemangat bagi lansia peserta sehingga target vaksinasi bisa tercapai sesuai rencana awal.
Ia mengatakan, dari target 300 orang tersebut hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 91 orang yang sudah menjalani tahapan vaksinasi kedua.
“Sisanya masih dilakukan pemutakhiran data dan ada yang masih menunggu kondisi fisiknya memenuhi syarat sebagai penerima vaksin oleh pihak Puskesmas Beringin Sakti, ” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan SE, dalam berbagai kesempatan mengatakan dimasa pandemi COVID-19 diantara hal yang menjadi fokus pemerintah adalah penanganan kesehatan masyarakat melalui program vaksinasi serta penguatan ekonomi masyarakat.
Untuk Kabupaten Dharmasraya, lanjutnya, jumlah capaian vaksinasi COVID-19 masih terbilang rendah dan salah satunya dipicu oleh beredarnya informasi yang yang keliru seputar vaksin sehingga menjadi penyebab masyarakat enggan divaksin.
Menurutnya, kondisi itu dipicu oleh banyaknya beredar informasi yang keliru tentang vaksin COVID-19 ditengah-tengah masyarakat luas, yang tersebar masif di berbagai media sosial.
Ia menargetkan, Kabupaten Dharmasraya bisa segera bergerak menuju zona hijau jika vaksinasi sukses dilakukan dan penerapan standar protokol kesehatan dilaksanakan dengan kesadaran tinggi oleh segenap lapisan masyarakat.
“Mari cerdaskan masyarakat dengan informasi-informasi yang baik dan benar. Karena tidak mungkin pemerintah membahayakan masyarakatnya, ” ajak Sutan Riska.
(Yanti)