Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mampir di Sentra Songket Pandai Sikek di Kecamatan X Koto, Tanah Datar, Rabu (21/04/21).
Melansir dari siaran pers Humas Setdakab Tanah Datar, kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke sentra songket Pandai Sikek merupakan bagian dari rangkaian kunjungan 2 (dua) harinya di Ranah Minang.
Kamis, (22/4) besok, Istano Basa Pagaruyung menjadi salah satu rencana yang akan dikunjungi.
Di sentra songket Pandai Sikek Menteri Sandi Uno disambut Wakil Bupati Richi Aprian bersama kepala perangkat daerah terkait, Camat X Koto Khairunnas Y, Forkompinca dan walinagari Pandai Sikek.
Ikut dalam rombongan Anggota DPR RI Syuir Syam dan Rizki Ade Pratama, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha Dadang Rizki Ratman dan salah seorang Direktur di Kemenpar Ekraf Oni Yulfian.
Di sentra songket Pandai Sikek, Sandiaga Uno menyampaikan pesan bahwa songket sebagai sub sektor ekonomi kreatif perlu dikembangkan.
“Kita ingin kembangkan ekonomi kreatif Pandai Sikek bagian dari pola perjalanan agar Tanah Datar bisa menjadi tujuan utama bukan menjadi tujuan alternatif saja,” ucapnya.
“Ini yang harus kita bangun melalui adaptasi teknologi, pergerakan iven termasuk juga pengembangan desa wisata dengan harapan pendapatan masyarakat meningkat dan lapangan pekerjaan juga terbuka,” sambungnya.
Terkait penurunan omzet penjualan, Menteri Sandi Uno minta pengrajin maupun pedagang untuk bersabar.
“Pesan saya kepada pengrajin tetap sabar, memang pandemi ini ujian buat seluruh dunia,” ungkapnya.
Menteri Sandi juga berharap permasalahan bahan baku, ongkos kirim yang mahal serta ditambah kondisi pandemi perlu dicarikan solusinya.
“Di balik kondisi pandemi ini, bagaimana sektor-sektor ekonomi kreatif ini bisa beradaptasi dengan teknologi, mendapat sentuhan dan dukungan dari pemerintah, dunia usaha dan pentahelix, peningkatan kualitas produk, peningkatan dari segi efisiensi biayanya serta perlu subsidi ongkos kirim,” ucap Sandi.
Sandi juga mengaku kagum dan terkesan dengan Tanah Datar. “Tanah Datar ini menarik, bahwa namanya saja Tanah Datar tetapi yang datar hanya 6,69 persen, sementrara sisanya tanah bergelombang dan hampir 15 persen lebih di atas 15 derajat atau kondisi curam, tetapi disinilah keindahan dan fenomena Tanah Datar,” pungkasnya
Usai bincang-bincang dan mendengar keluhan dan harapan pelaku usaha songket, Menteri Sandi melihat langsung proses pembuatan kain songket sekaligus mencoba memakai peralatan tenun.
Sementara itu, Wakil Bupati Richi Aprian di kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menteri Parekraf ke sentra tenun Pandai Sikek.
“Terima kasih atas kunjungan ini, kami berharap dengan kehadiran Bapak menteri di sini dapat mensuport kami yang ada di Tanah Datar untuk mengembangkan Tanah Datar menjadi salah satu tujuan utama pariwisata Sumatera Barat, belum ke Sumatera Barat kalau belum ke Tanah Datar,” ucap Richi.
(AL/Hms)