Oleh: Taufiq Lamsuhur
Pandemi Covid-19 atau yang kita kenal dengan Virus Corona mulai melanda Eropa sejak Februari 2020, tidak terkecuali Polandia. Pada awalnya serangan pandemi ini di Polandia dianggap sebagai serangan pandemi biasa, yang masih dapat ditangani melalui pendekatan biasa.
Namun fakta di lapangan berkata lain. Pada tanggal 4 Maret 2020, untuk pertama kalinya Pemerintah menyatakan pandemi telah memasuki Polandia ditandai dengan adanya korban positif pertama di polandia yang mendapatkan virus ini setelah melakukan perjalanan dari Jerman.
Dalam berbagai komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Polandia terlihat bahwa Pemerintah Polandia berupaya mendorong peningkatan rasa solidaritas dan soliditas dari para diaspora dalam bentuk turut membantu Pemerintah dan rakyat Polandia dalam menghadapi pandemi dan berbagai krisis sosial ekonomi yang timbul di dalam negeri.
Kebijakan ini memiliki 2 (dua) sisi: Menghimpun bantuan dari para diaspora yang berhasil di luar negeri (terutama yang berada di Amerika Serikat, Inggris dan Australia), termasuk Kegiatan-kegiatan kemanusian dan menyalurkan bantuan kepada diaspora Polandia yang memerlukan bantuan dan perhatian (terutama yang berada di Amerika Latin dan berada di daerah-daerah “konflik” atau kondusi yang tidak kondusif, seperti di daerah perbatasan bagian timur Polandia).
Kebijakan yang kedua ini lebih sering kita kenal sebagai Program “Polonia4Neighbours”.
Dalam website Kemlu Polandia disebutkan beberapa contoh kegiatan yang telah dilakukan oleh diaspora Polandia, antara lain:
– Di Kanada, kelompok Canadian Polish Congress telah membantu dan memfasilitasi para diaspora manula untuk mendapatkan kebutuhan pokok dan fasilitas kesehatan.
– Di Jerman, organisasi Polish Chatoloc Mission membantu para diaspora yang memerlukan bantuan, termasuk hal-hal yang terkait dengan kondisi darurat
– Di Islandia, diaspora Polandia membantu Pemerintah setempat untuk mempromosikan fasilitas pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan.
– Di Irlandia, Polish Community Waterford menyumbangkan 800 kue bagi para tenaga kesehatan di kota Dublin.
– Di Venezuela, diaspora Polandia menyediakan makanan bagi orang-orang setempat yang membutuhkan.
– Para Duta Besar Polandia di wilayah kerja masing-masing memberdayakan profesional-profesional Polandia, khususnya yang bekerja di sektor medis dan kesehatan untuk memberikan perhatian lebih kepada para diaspora Polandia yang membutuhkan bantuan.
Terkait dengan program Polonia4Neighbour, pada tanggal 30 November 2020, Kantor PM Polandia mengumumkan bahwa Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Pln 50 juta (sekitar 1,1 juta Euro) untuk pemberdayaan diaspora Polandia di luar negeri.
Kelompok-kelompok diaspora dapat mengajukan proposal dengan fokus 6 prioritas terkait untuk mendapatkan pembiayaan dari Pemerintah.
Adapun ke-6 tema yang diusung adalah: pendidikan (alokasi total Pln 17 juta), pembentukan image positif diaspora (Pln 5 juta), pengelolaan media (Pln 12 juta), pengembangan organisasi diaspora (Pln 8 juta), dan Kegiatan-kegiatan amal dan kemasyarakatan (khususnya yang berada di sebelah Timur Polandia dan diaspora yang berada di Amerika Selatan.
Berbagai kegiatan diaspora Polandia dan ungkapan solidaritas mereka dapat diikuti dalam berbagai media sosial melalui tagar khusus yang dibuat yakni #Polonia4Neighbour dan #SolidariyPL.
Polandia merupakan salah satu negara dengan jumlah diaspora terbesar di dunia, yakni sekitar 20 juta orang.
Tidak terdapat data statistik yang detil, namun Kemlu Polandia menyebutkan dalam siaran persnya bahwa sebaran diaspora Polandia pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
USA (10 juta), Jerman (5 juta), Brazilia (3 juta), Inggris (1 juta), Perancis (1 juta), Belarusia (500 ribu), Lithuania (200 ribu), Ukraina (150 ribu), Siberia dan Kazakstan (10 ribu).
Jika kita perhatikan jumlah diaspora Polandia yang 20 juta ini, terlihat rasio yang relatif tinggi dibandingkan jumlah penduduk Polandia yang saat ini hanya sekitar 38 juta orang.
Jumlah diaspora ternyata lebih dari setengahnya penduduk Polandia!
Bagi Polandia, diaspora merupakan salah satu unsur penting dari masyarakat Polandia.
Pengakuan ini terlihat dari adanya penetapan Hari Diaspora Polandia (the Day of Polish Diaspora and Poles Abroad) pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.
Kesepakatan politik untuk menetapkan tanggal tersebut diadopsi oleh Parlemen (SEJM) pada tahun 2002.
Penulis: Taufiq Lamsuhur. Counsellor Ekonomi pada KBRI Warsawa, Polandia. Ia juga kerap menjadi pengamat isu-isu sosial.