Ibarat gayung bersambut kata berjawab, kunjungan Wali Kota Padang Hendri Septa menemui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Jakarta medio Maret 2021 lalu berbuah kunjungan balasan. Dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Solok, Mentan beserta rombongan menyempatkan diri mengunjungi kawasan pengelolaan sapi perah di area Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta Padang, Jumat (09/04/2021).
Sebagaimana diketahui, pada kesempatan bertemu Mentan SYL di Jakarta sebelumnya, Hendri Septa telah menyampaikan sejumlah program sektor pertanian dan peternakan kota Padang, termasuk pengembangan dan pembibitan ternak dan sapi perah untuk pemenuhan kebutuhan susu sapi segar di kota Pdang maupun kebutuhan daging, sekaligus menjadikan Tahura sebagai tempat wisata agro dan pendidikan.
“Ini merupakan momentum karena kita pernah mengunjungi beliau (Mentan) di Jakarta dan beliau langsung menerima proposal yang kami sampaikan, salah satunya untuk pembangunan kawasan sapi perah di Tahura ini. Alhamdulilah waktu itu beliau setuju dan mengingatkan tiga Dirjen di lingkup Kementan untuk membantu terealisasinya proposal tersebut di tahun 2021,” tutur Wako didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat.
“Sebab itu, saya pesankan kepada Kadis Pertanian untuk kejar bola. Alhamdulillah sebelum berangkat ke Solok beliau bisa singgah ke lokasi pengelolaan sapi perah ini, dimana beliau melihat langsung dan meminta kawasan ini menjadi kawasan terpadu agrobisnis. Jangan main-main, insyaalah kita akan sungguh-sungguh menciptakan sebuah kawasan pertanian dan peternakan terpadu yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian rakyat,” tegas Wako.
Senada dengan Wako, Kadis Pertanian Kota Padang juga optimis untuk mengelola peternakan sapi perah di Tahura dengan lebih baik,mengingat baru 20% kebutuhan susu warga kota Padang dapat dipenuhi sendiri, selebihnya diimpor dari daerah tetangga.
“Insyaallah kita optimis dengan upaya yang digagas oleh Wali Kota Padang, mengingat kebutuhan susu sapi bagi warga kota Padang cukup tinggi, sementara kita baru bisa memenuhi 20%nya. Sehingga kita berpikir kenapa tidak kita kelola peternakan sapi perah ini dengan baik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan warga kota. Insyaallah, tahap awal ini 2,7 Miliar akan dialokasikan Kementan untuk pengelolaan kawasan peternakan sapi perah ini,” pungkasnya. (Ha/Proko)