Wakil Walikota (Wawako) Solok Ramadhani Kirana Putra, menghadiri Peresmian Gedung Workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pondok Pesantren (Ponpes) Waratsatul Anbiya’, Ampang Kualo Kelurahan Kampung Jawa Kota Solok, Kamis (4/3/2021).
Peresmian gedung BLK beserta isinya tersebut, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Darul Siska. Turut mendampingi, Anggota DPRD Sumbar Hardinalis Kobal, Pimpinan Pondok Pesantren Waratsatul Anbiya’ Tengku Dalmarison, Pembina Ponpes Waratsatul Anbiya’ Dr. Helwi, perwakilan Forkopimda Kota Solok, Kemenag Kota Solok, Kepala BLK Padang, Kepala BUMN, BUMD serta undangan lainnya.
Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska dalam sambutannya mengatakan, Ponpes Waratsatul Anbiya’ saat ini telah berkembang cukup pesat meskipun masih berusia cukup muda. Disini, para murid diberikan pendidikan ilmu umum, ilmu agama, ilmu beladiri juga ada.
“Apabila BLK yang diresmikan ini berfungsi dengan baik, komplit sudah lulusan Waratsatul Anbiya’ untuk siap terjun ke masyarakat,” sebut Darul Siska.
Dijelaskan Darul Iska, pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat ini sedang menggalakkan untuk membangun BLK Komunitas sebanyak-banyaknya. BLK Komunitas disiapkan untuk anak didik generasi penerus yang berkompeten dan berpotensi untuk terjun ke masyarakat.
Apalagi disaat situasi pandemi Covid-19, dilanjutkan Darul Iska, banyaknya pengangguran karena di PHK. Diharapkan dengan banyaknya BLK Komunitas akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Selain itu, Darul Siska juga mengajak seluruh masyarakat yang rentan terpapar untuk mau divaksin Covid-19.
“Kita harus mau divaksin untuk meningkatkan Herd Immunity guna menghentikan penyebaranq Covid-19. Masyarakat jangan ragu divaksin, guna kedepan mimpi kita mewujudkan Indonesia Sehat, Indonesia Maju akan bisa tercapai,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra mengatakan, BLK Komunitas adalah suatu unit atau fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, dan komunitas lainnya.
“BLK komunitas ini, berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan kompetensi/keahlian, guna memberikan keterampilan kerja kepada siswa dan komunitas masyarakat di sekitar lembaga, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau mendorong untuk berwirausaha,” kata Ramadhani Kirana Putra.
Terobosan ini, imbuhnya, bertujuan untuk melengkapi “soft skill” dan pendidikan karakter di lembaga pendidikan keagamaan, dengan tambahan keterampilan atau “hard skill”. Pendirian BLK Komunitas adalah upaya meningkatkan sebaran lembaga pelatihan kerja, serta mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat atau komunitas.
“BLK dapat menjadi langkah efektif dalam mengatasi permasalahan pengangguran, dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja di daerah. Diharapkan, dengan hadirnya BLK Komunitas, maka santri dan siswa lembaga pendidikan keagamaan serta masyarakat di sekitarnya, mendapatkan akses pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal,” harapnya.
Dikatakannya, dengan adanya BLK, diharapkan nantinya jebolan pesantren tidak hanya terdepan dalam bidang ilmu agama, namun juga dalam ilmu, penguasaan tekhnologi dan keterampilan lainnya. (Syafri)