Sejak merebaknya pandemi Covid-19 membuat semua lini terdampak, termasuk segala sektor usaha harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona. Salah satu usaha yang juga terdampak adalah angkutan darat.
Pengusaha angkutan di Kota Padang Syafrizal membenarkan hal tersebut. Sektor angkutan darat terdampak buruk akibat pandemi Covid-19, terlebih saat mudik lebaran 2020 dan 2021. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan dan edaran bahwa masyarakat tidak boleh melakukan mudik ke kampung halaman. Angkutan yang datang dilarang masuk dan keluar dari Provinsi Sumatera Barat.
“Upaya pemerintah melarang masyarakat mudik untuk mencegah penularan Covid-19 sudah maksimal. Tapi jelas ini mematikan usaha angkutan darat, kita berharap pemerintah melalui Organda Sumbar mencarikan jalan keluar mengenai masalah ini.” ungkap Syafrizal yang akrab disapa Bujang Malang kepada media ini, Minggu (28/03/2021)
Syafrizal yang juga merupakan pengusaha di Teluk Bayur ini menitipkan harapan kepada Ketua Organda Sumbar, Imral Adenansi. Harapanya, Organda Sumbar bisa memperhatikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui angkutan darat.
“Imral Adenansi itu kan anggota dewan, sering menampung suara rakyat. Harapan saya dia harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperhatikan angkutan darat, apalagi jalan tol sudah masuk ke Sumbar, itu akan mempermudah aksesibilitas dan konektivitas untuk memperlancar arus lalu lintas orang, barang dan jasa,” ungkap Bujang.
Selain itu, Syafrizal juga meminta Organda Sumbar peka terhadap kelangkaan minyak solar ke depan nya. Ia mengatakan kebutuhan minyak solar untuk angkutan darat di Sumatera Barat sering terjadi kelangkaan.
“Belajar dari kejadian sebelumnya, Jalan By Pass itu sering dipenuhi truk yang ingin mengisi BBM dan itu antrian nya puluhan jam. Ke depan saya berharap Organda Sumbar memikirkan hal seperti ini,” jelasnya. (Hanny)