Pemerintah daerah Kabupaten Solok melakukan rapat koordinasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2021 dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, pada hari Selasa, 09 Maret 2021, yang bertempat di Auditorium Gubernurnan Sumbar
Pada rakor persiapan perencanaan pembangunan tahun 2021 tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Barat (Mahyeldi) dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Audy Joinaldy) serta Plh Bupati Solok (H. Aswirman), kemudian hadir juga Kepala Bappeda Sumatera Barat (Hansastri).
Pada kesempatan tersebut, Plh Bupati Solok H. Aswirman dalam laporannya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar maupun nasional tetapi masih ada permasalahan-permasalahan pada sektor-sektor ekonomi lainnya di daerah Kabupaten Solok.
Misalnya, pada sektor koperasi dan usaha, permasalahannya masih minimnya akses modal koperasi dan UMKM terhadap dunia perbankan, karena belum optimalnya fungsi dan kelembagaan koperasi yang ditunjukan masih tingginya presentase jumlah koperasi tidak aktif, masih belum optimalnya akses pemasaran dan promosi bagi produk koperasi serta belum meratanya standar produk pada koperasi serta UMKM itu sendiri.
Tambah lagi pada sektor investasi, masih belum meratanya realisasi investasi di tingkat kecamatan maupun nagari, belum meratanya ketersediaan dan kualitas infrastruktur penunjang investasi, belum optimalnya serapan tenaga kerja lokal pada kegiatan PMA/PMDN serta terjadinya dinamika sosial di masyarakat yang mempengaruhi kepastian dan keamanan berusaha.
Selanjutnya pada sektor pariwisata, masalahnya belum optimalnya konektivitas infrastruktur transportasi menuju destinasi wisata, terbatasnya atraksi di destinasi wisata, terbatasnya amenitas pada destinasi wisata, belum tertananmnya nilai-nilai hospitality di masyarakat, belum optimalmya penerapan branding dan aktivitas promosi serta terbatasnya kuantitas maupun kualitas dari produk ekonomi kreatif.
Kemudian, Plh Bupati juga menjelaskan permasalahan pada sektor perdagangan, masih terdapat dominasi barang impor, kerentanan fluktuasi harga barang konsumsi terutama bahan pokok, masih belum optimalnya pemasaran dan produk industri lokal serta belum meratanya penerapan standar produk dan teknologi informasi dalam perdagangan.
“Tidak hanya itu saja, pada sektor pertanian juga ada permasalahan yang harus dicarikan solusinya, seperti produktivitas pertanian belum optimal hal ini disebabkan belum optimalnya aktivitas ekonomi pertanian dari hulu ke hilir, terbatasnya ketersediaan benih yang berkulitas, tingginya gangguan hama dan penyakit pada tanaman dan rendahnya regenerasi petani dan akses permodalan, selain itu menurunnya luas lahan pertanian yang disebabkan oleh intensitas pembangunan sektor non pertanian yang sangat tinggi seperti pembangunan pemukiman dan kawasan industri,” tutup laporan Plh Bupati Solok H. Aswirman pada rakor perencanaan pembangunan tahun 2021.
Menanggapi pemaparan dan laporan situasi serta kondisi daerah Kabupaten Solok tersebut, Gubernur Sumatera Barat/Mahyeldi menyampaikan bahwa Kabupaten Solok mempunyai pesona alam yang indah dengan pemandangan 4 danau dan 4 gunung dan hamparan kebun teh sehingga solok memiliki potensi perkembangan objek pariwisata di Sumatera Barat.
“Tidak hanya itu saja, Kabupaten Solok juga memiliki pemandian air hangat, ini merupakan potensi Kabupaten Solok untuk dapat terus dikembangkan,” ungkap Gubernur Sumatera Barat.
Beriringan dengan itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat/Audy Joinaldy dalam arahannya mengatakan bahwa salah satu pusat holtikultura Sumbar adalah Alahan Panjang yang dapat untuk terus dikembangkan karena mempunyai hasil pertanian seperti cabe dan tomat yang mampu mengangkat perekonomian daerah Kabupaten Solok.
“Kalau kita amati, selain pertanian juga ada yang bisa dikembangkan di Alahan Panjang seperti di bidang peternakan yakni sapi perah, karena wilayah Sumbar, terkhusus untuk Alahan panjang suhu dan cuacanya sangat cocok,” tambahnya.
Kemudian, Audy Joinaldy juga berpesan terkait dengan salah ikon dari Kabupaten Solok yakni ‘Ayam Kokok Balenggek”. Ikon ini tolong dilestarikan dan jangan sampai ini punah ditelan masa.
Selanjutnya, Wagub juga menyampaikan bahwa daerah Solok sangat terkenal dengan barehnya (beras), yang dapat terus dikenalkan dan dipromosikan sehingga dapat terus meningkatkan marwah dari Bareh Solok itu sendiri.
Terakhir, Wakil Gubernur Sumatera Barat/Audy Joinaldy juga mengungkapkan bahwa Solok bisa menjadi pendukung visi dan misi dari Gubernur dan Wakil Gubernur dalam perencanaan pembangunan ke depannya, seperti melalui lahan pertanian yang dimiliki oleh Solok bisa menjadikan Sumbar salah satu prosuden jagung dan beras.
(Andar MK)