Dalam rangka persiapan pelaksanaan Silek Art Festival Tahun 2021, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Rapat Persiapan Silek Art Festival untuk ketiga kalinya yang bertempat di Aula Dinas Pariwisata Kota Solok, Rabu (24/2/2021).
Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar sekaligus Tuo Silek Kota Solok Daswippetra Datuak Manjinjiang Alam, Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok Elvy Basri, Ketua LKAAM Kota Solok, Rusli Malin Marajo, Ketua Kerapatan Adat Lubuak Sikarah, Direktur Silek Art Festival Ediwar dan kurator serta tim produksi Silek Art Festival.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti dalam rapat itu menjelaskan, Silek Art Festival ini dilaksanakan untuk ketiga kalinya, yang pada awalnya dilaksanakan pada tahun 2018 lalu dan berlanjut pada tahun 2019, dan untuk tahun 2020 Silek Art Festival tidak dilaksanakan akibat wabah covid-19 melanda dunia.
“Untuk tahun 2021 ini, kita akan merencanakan pelaksanaannya pada tanggal 18 sampai 31 Agustus 2021, yang pembukaannya dilaksanakan di Taman Pramuka Pulau Belibis Kota Solok,” sebut Gemala Ranti.
Dilanjutkan Gemala Ranti, pencak silat sudah ditetapkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2019 lalu. Tujuan diadakannya Silek Art Festival yaitu untuk ini melestarikan filosofi dan makna-makna yang ada pada silek.
Tuo Silek Kota Solok, sekaligus Anggota DPRD Sumbar Daswippetra Datuak Manjinjiang Alam menyambut baik diadakannya Silek Art Festival di Kota Solok. Menurutnya, silek adalah budaya bela diri, jadi antara silek, silat dan pencak silat sangat berbeda.
“Silat merupakan olah raga bela diri yang mengandung nilai-nilai seni tradisional. Silek memiliki banyak kandungan filsafat-filsafat, maka dengan Silek Art Festival ini kita bisa melestarikannya. Pada kegiatan Silek Art Festival serkarang ini, kami berharap yang ditampilkan hanya silek, jangan dicampurkan dengan yang lain, artinya kita ingin melestarikan silek lama,” kata Daswippetra Datuak Manjinjiang Alam.
Untuk saat ini, lanjutnya, perguruan silek di Kota Solok yang aktif dan sudah terdaftar pada Dinas Pariwisata yaitu sebanyak 18 sasaran, yang pada awalnya berjumlah 22 sasaran silek. Selama ini kami selalu melakukan pembinaan dengan memberikan fasilitas seperti sarana dan prasarana latihan, bahkan untuk memperkuat silaturahmi sesama sasaran silek, kami juga mengadakan semacam arisan dengan cara saling mengunjungi sasaran silek setiap satu bulan sekali.
“Kami selaku Tuo Silek di Kota Solok berharap melalui Silek Art Festival ini, selain untuk melestarikan budaya kita juga dapat mengantisipasi kenakalan remaja, dan pengaruh negatif terhadap sebahagian kelakuan remaja yang terpengaruh dengan game online,” harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok Elvy Basri, dalam rapat juga menyampaikan bahwa Silek Art Festival merupakan Program Indonesiana dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk tahun 2021 ini Silek Art Festival memiliki konsep yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dimana tahun 2021 kami mengadakan semacam “Silek Camp”, yaitu para peserta akan mengikuti camping selama tiga hari yang bertempat di Bumi Perkemahan Taman Pramuka Pulau Belibis Kelurahan Kampung Jawa,” kata Elvy Basri.
Disebutkan Elvy Basri, selama ini kami dari Dinas Pariwisata selalu mendukung program budaya kepada anak kamanakan di Kota Solok, yang bekerjasama dengan lembaga adat seperti LKAAM, untuk melakukan pembinaan serta pendampingan terhadap sasaran silek yang terdaftar pada Dinas Pariwisata sebanyak 18 sasaran.
Direktur Silek Art Festival Ediwar menyampaikan, Silek Art Festival merupakan sebuah program yang mengangkat jati diri silek dan memunculkan nilai-nilai yang tersimpan di dalamnya. Silek adalah bayangan wujud asli kepribadian leluhur Minangkabau, silek merupakan rumusan seluruh pengetahuan dan pemahaman leluhur Minangkabau.
“Kami berharap pelaksanaan Silek Art Festival tahun 2021 ini lebih baik dari 2 tahun sebelumnya. Sesuai rencana Silek Art Festival akan dilaksanakan Pembukaannya di Kota Solok pada tanggal 18 Agustus 2021 dan akan di lakukan penutupan di Kabupaten Pasaman Barat pada tanggal 31 Agustus 2021,” kata Ediwar.
Dipaparkannya, kegiatan kali ini akan di ikuti oleh 5 Kota, dan Kabupaten yang ada di Sumbar dengan menampilkan yaitu Kota Solok dengan Silek Camp, dari Kabupaten Sijunjung Alek Nagari, Kota Payakumbuh Pameran Senjata-senjata yang berhubungan dengan Silek, Kabupaten Pasaman Barat Penampilan Seni silek, Kabupaten Dharmasraya menampilkan Silek Panian.
“Selain itu akan diadakan Seminar tentang kekuatan-kekuatan silek yang ada di daerah, dan akan didokumentasikan karena telah masuk dalam warisan dunia yang harus kita dilestarikan. Untuk pelaksanaan nantinya kita dibantu oleh kurator dan tim produksi guna mensukseskan Silek Art Festival,” pungkasnya. (Syafri)