Wakil Bupati Limapuluh Kota terpilih, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Kabupaten Limapuluh Kota periode 2021-2025 di Aula Kampuang Sarosah, Harau, Minggu (31/01).
Ketua PSSI Limapuluh Kota dan wakil tersebut dipilih secara aklamasi oleh para klub dan wasit yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota begitu juga dengan lima anggota exco dipilih berdasarkan suara vote dari klub-klub dan wasit di Limapuluh Kota.
Dengan terpilihnya Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) dan 5 anggota exco PSSI Limapuluh menjadi harapan baru untuk kebangkitan sepak bola Limapuluh Kota. Sejumlah gagasan dan ide muncul dari para anggota exco untuk membenahi PSSI ke depan.
Ketua PSSI terpilih, Rizki Kurniawan Nakasri mengatakan ia bersyukur karena saudara-saudara insan sepak bola Limapuluh Kota percaya kepada dirinya dan rekan-rekan exco lainnya.
“Doakan kami amanah dan dapat berkontribusi untuk membangun sepak bola Limapuluh Kota yang lebih baik di masa depan. Exco terpilih insya Allah mereka yang memiliki kompetensi dan berkeinginan kuat untuk membesarkan sepak bola. Potensi ini akan kita kelola maksimal. Mereka semua sangat paham tentang persoalan sepak bola dan bagaimana solusinya,” ujar RKN.
Ia akan berusaha mendekatkan sepak bola dengan sumber-sumber pendanaan baik pemerintah mapun swasta. Sebaik-baik program tanpa dukungan anggaran/sponsor tentu juga tidak akan berdampak maksimal. Semua pihak akan kita ajak berpartisipasi membangun sepak bola.
“Segala bentuk pembinaan dan kompetisi akan kita upayakan memiliki dampak ekonomi,” jelas RKN.
Sementara itu Wakil Ketua PSSI Limapuluh Kota, Ismail mengatakan secara umum ia bersama rekan exco sepakat untuk meningkatkan prestasi sepak bola Limapuluh Kota baik di tingkat daerah, wilayah maupun nasional.
“Hal ini dapat terwujud tidak lain dengan pembinaan mulai dari usia dini sampai dewasa kemudian kami akan berusaha melakukan kompetisi yang berkala di tingkat Limapuluh Kota,” kata Ismail.
Kemudian yang perlu dibenahi sekarang ini menurutnya adalah pertama koordinasi dan kerja sama di antara pengurus PSSI yang diberi amanah.
“Dimana kita sama tahu bahwa tugas ini adalah tugas mulia jangan sampai tugas mulia ini jadi penyebab kesalahpahaman di antara pembawa amanah sehingga apa yang kita harapkan dari wadah PSSI tidak terwujud yaitu menjadikan sepak bola di Limapuluh Kota lebih berprestasi,” jelasnya.
Menurutnya pembinaan yang kontinu (berkelanjutan) mulai dari pemain usia dini sampai dewasa, wasit, pelatih serta para pencinta sepakbola.
Selanjutnya membuat regulasi pemain, klub yang mengarah ke arah yang profesional serta kompetisi di Limapuluh Kota di perbanyak mulai dari kompetisi usia dini sampai kompetisi usia dewasa.
Lalu menurut Anggota Exco, Zulpadli, PSSI Limapuluh Kota ke depannya harus menjadi rumah besar yang menaungi seluruh Insan sepak bola Limapuluh kota.
Keberadaannya harus jelas tampak dirasakan oleh seluruh insan sepak bola Limapuluh Kota, PSSI wajib hukumnya berkontribusi dalam pembangunan SDM generasi muda olahraga rakyat.
“Ini betul-betul merakyat dan gairahnya harus terasa bergaung ke seantero pelosok-pelosok Limapuluh Kota, anak muda kita harus tertarik ke lapangan dari lapanganlah ia berekspresi,” kata Fadli.
Ia mengatakan bersama rekan-rekannya di kepengurusan yang baru akan melanjutkan program-program kepengurusan yang lama yang dipandang berhasil dan sukses dan akan mencoba melakukan terobosan-terobosan baru demi meningkatkan prestasi.
“Kita akan mendengarkan banyak masukan demi merangkul dan mengumpulkan ide, bakat yang berserakan di Limapuluh kota,” ujarnya.
Anggota Exco lainnya, Elderson mengatakan akan mempersatukan insan sepak bola seluruh lingkup Askab Limapuluh Kota, tak ada lagi kotak-kotak atau blok-blok dalam sepak bola ke depannya.
“Mari kita bersama-sama membangun sepak bola Limapuluh Kota lebih maju ke depannya,” kata Elderson.
Ia berharap roda organisasi lebih hidup dari sebelumnya dengan lebih sering mengadakan diskusi dan pertemuan pengurus dimana sebelumnya PSSI Limapuluh Kota jarang bahkan sama sekali tidak ada pertemuan dengan rekan-rekan dari klub di lingkup Limapuluh Kota.
“Kordinasi antar pengurus pun jarang dilakukan, apalagi koordinasi dengan klub-klub yang ada di Limapuluh Kota, lebih menghidupkan roda organisasi PSSI dengan lebih sering diadakan diskusi dan pertemuan antar pengurus dan klub yang ada di Limapuluh kota,” ujarnya.
Anggota Exco, Verdy Dekker menjelaskan PSSI didukung pemerintah daerah untuk merangkul semua pihak di Kabupaten Limapuluh Kota (BUMD, Pengusaha, Donatur) untuk sama-sama memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kualitas sepak bola di Limapuluhkota dengan lebih meningkatkan transparansi dalam pengelolaan sepak bola itu sendiri.
Ia juga menekankan pentingnya pembinaan dimulai dari usia dini sebagai langkah awal kemajuan sepak bola yang tentunya akan menyokong prestasi Limapuluh kota di ajang-ajang lokal maupun nasional seperti Porprov, Piala Suratin, Piala Menpora, Liga 3 dan ajang lainnya.
Diharapkan dari kompetisi itu akan lebih banyak lagi putra-putri Limapuluh Kota yang terpantau oleh tim scouting untuk bermain di level yang lebih tinggi seperti klub profesional bahkan Timnas Indonesia.
“Perlu sama-sama kita ingat juga, di samping tim sepak bola putra, kita juga punya tim sepak bola putri yang sangat potensial, dengan modal salah satu pemain kita sudah berpengalaman di tim nasional, tentunya lebih menambah semangat lagi untuk lebih baik,” jelas Verdy.
(ton)