Pembangunan Jalan Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, diinisiasi oleh seorang prajurit TNI pecinta mobil tua Jeep Willis tahun 1941 bekas zaman Perang Dunia ke II.
Sebagai prajurit TNI, pemuda yang bernama Abil Kuba Malin Kayo terus memberikan yang terbaik bagi daerah sekitarnya. Selain sebagai donatur ia bersama warga setempat melakukan gotong royong pembangunan jalan di kampung tersebut agar bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Pembangunan jalan ini kita lakukan, karena setiap hujan daerah ini selalu banjir dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Sehingga sekitar 30 kepala keluarga (KK) terisolir akibat banjir,” kata Abil Kuba.
Berawal dengan peristiwa banjir besar beberapa tahun silam, Abil Kuba bersama warga membangun jalan tersebut dan diberi nama unik. “Kampung Jeep Parak Jambu”, demikian nama kampung yang ketika banjir melanda hanya bisa ditempuh oleh mobil antik Jeep Willis.
“Pemberian nama itu sudah dilakukan kesepakatan dengan warga melalui musyawarah mufakat antar warga setempat,” ucapnya.
Selain membangun jalan, siapa sangka seorang pemuda yang berambut panjang dan berjenggot itu sebagai prajurit TNI AD yang bertugas di Korem 032 Wirabraja. Di balik keterbatasan, Abil Kuba selalu menyisihkan penghasilannya untuk membantu sesama. Hal itu dibuktikannya dengan membantu puluhan anak yatim piatu dan kaum duafa di wilayah seputaran kediamanya di Kampung Jeep Parak Jambu Dadok Tunggu Hitam Kecamatan Koto Tangah Padang Sumatera Barat Gg. Willys Jalan BAIYO.
Selanjutnya, Abil Kuba menjelaskan, kenapa dinamakan Jalan Jeep?, karena saat banjir melanda kampung ini, hanya mobil tua Jeep Willis saja yang bisa masuk. Dan selanjutnya Jalan Baiyo, karena jalan ini dibangun secara baiyo-iyo (mufakat.red) di lingkungan masyarakat.
“Pembangunan jalan dilakukan dengan mufakat secara moril dan materil, hal itu menunjukan sikap sosial yang tinggi dan mau bergotong royong demi kepentingan kampung. Semoga hal itu akan seperti itu seterusnya”, harap Abil.
Saat ini sebanyak 30 Kepala Keluarga (KK) sudah menempati Kampung Jeep Parak Jambu. Dan pengerasan badan jalan sudah dilakukan oleh masyarakat. Kemudian demi meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Sementara itu Ketua RW 09, Sutrisno mewakili warga setempat berharap kepada Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk memperhatikan kampung ini.
“Banyaknya warga yang tinggal di kampung ini, kami sangat berharap Pemko Padang peduli untuk pembangunan jalan ini,” ujar Sutrisno.
Menurutnya, selama ini akses jalan menuju kampung ini dibuat secara swadaya masyarakat saja. Belum ada perhatian dari pemerintah. Kalau hujan semua saluran air yang kecil sering meluap penuh karena tidak tertampungnya curah hujan.
“Pembuatan badan jalan hingga penggalian bandar (saluran air) dikerjakan dengan gotong-royong oleh masyarakat,” ungkapnya.