Pelaksanaan Pelayanan vaksinasi Covid-19 ke-2 Pejabat Esensial Propinsi Sumatera Barat (Sumbar), di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Kamis (28/1/2021) diikuti enam pejabat dari delapan pejabat yang sebelumnya divaksinasi pertama di Aula Kantor Gubernur, pada 14 Januari lalu.
Keenam pejabat esensial tersebut adalah Danrem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Arief Gajah Mada, sebagai yang pertama, diikuti pejabat kedua, Kadis Kominfo Sumbar sekaligus Jubir Satgas penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman.
Selanjutnya Dandenkesyah Padang, Letkol (Ckm) Zulfikar, Kepala BPOM Sumbar Firdaus Umar, Direktur Utama RSUP M. Djamil Dr.dr. Yusirwan dan terakhir Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumbar Dr. Pom Harry Satria.
Sedangkan Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, Dr.dr. Andani Eka Putra bersama dengan Kabid Dokkes Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer, tidak bisa hadir di Aula Dinkes Sumbar.
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumbar, Linarni Jamil, kedua pejabat tersebut tetap melaksanakan vaksinasi ke-2 hari ini, di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang.
Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh para pejabat esensial ini menurut Jasman, adalah sebagai contoh dan motivasi bagi masyarakat agar tidak ada rasa khawatir terhadap vaksin.
“Kenapa pejabat esensial ini didahulukan divaksin, agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Yakinlah, vaksin ini halal, sehat dan aman. Tapi tetap harus menjaga protokol kesehatan, sebab antibodi vaksin baru akan muncul setelah 3 bulan. Makanya orang yang telah divaksin bisa positif covid karena perilakunya yang tidak patuh, bukan karena vaksinnya,” kata Jasman.
Hal senada juga disampailan Danrem. Bahkan dirinya merasa lebih bugar pasca vaksinasi yang pertama. “Selama 14 hari setelah vaksin yang pertama, saya merasa fit bahkan lebih bugar. sehingga saya makin yakin kalau vaksin ini aman dan halal. Masyarakat Sumbar tidak perlu ragu-ragu lagi untuk divaksin,” tegas Danrem.
Direktur Utama RSUP M.Djamil dr. Yusirwan, juga meyakinkan keamanan vaksin covid-19. Berdasarkan pengalamannya pasca vaksinasi pertama, tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi menyebut, hingga saat ini, tercatat sudah 2109 tenaga kesehatan (Nakes) di Sumbar yang telah divaksinasi. Ditargetkan seluruh nakes akan selesai divaksin hingga akhir Februari mendatang.
“Alhamdulillaah setelah vaksinasi, hingga saat ini belum ditemukan efek samping yang beresiko. Target kita akhir bulan depan sudah selesai semua, karena itu kita berupaya maksimal vaksin sudah terdistribusi ke seluruh Sumbar. Kendala kita hanya ada sebagian kecil nakes yang belum divaksin karena masalah hipertensi, itu pe-er kita,” ungkap Arry.
(Ka/Ha)