Menerapkan teknologi Inseminasi Buatan (IB) serta tata kelola yang baik terhadap ternak sapi, akan dapat meningkatkan populasinya di masa datang. Upaya itu juga dinilai akan lebih menguntungkan, ketimbang membiarkan ternak lepas begitu saja secara liar di alam.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pessel, Efrianto, Senin (25/01/2021) di Painan, terkait masih cendrungnya sebagian peternak yang membiarkan sapinya lepas begitu saja di daerah itu.
“Pengembangan teknologi inseminasi yang sudah diterapkan oleh sebagian masyarakat peternak di Pessel, telah mampu meningkatkan populasi sapi di daerah ini,” katanya.
Dijelaskannya bahwa tahun 2020 lalu populasi sapi di daerah itu mencapai 83.687 ribu ekor. Jumlah itu dibanding tahun 2019 mengalami peningkatan sebanyak 1 ribu ekor.
Ini menjadi pertanda bahwa tingkat konsumsi dibanding dengan tingkat produksi ada selisih lebih. Jika penerapan IB ini semakin membudaya oleh peternak, maka selisih lebih ini akan semakin tinggi, dan Pessel akan tetap sebagai produsen sapi potong di Sumbar, ujarnya.
Kepala seksi (Kasi) Pembibitan, Joni Alfian, ketika dihubungi menjelaskan bahwa tahun 2020 daerah itu mentargetkan IB terhadap ternak sapi sebanyak 7.617 ekor.
“Tapi dari jumlah itu, realisasinya mencapai sebesar 106 persen. Karena capaian itu, sehingga memasuki tahun 2021 ini, kita tingkatkan lagi menjadi 9.090 bibit atau ekor,” ujarnya.
Dia mengungkapkan dengan terus meningkatnya populasi hewan ternak, terutama jenis sapi di daerah itu, maka dia meminta masyarakat untuk lebih melakukan tata kelola dengan lebih baik lagi.
“Sebab dengan semakin berkembangnya teknologi, rekayasa turunan dengan menerapkan sistem perkawinan silang, akan membuat kualitas masing-masing jenis ternak akan semakin membaik pula. Makanya inseminasi buatan yang dilakukan saat ini, Disnakeswan Pessel sengaja menerjunkan petugas yang benar-benar terlatih dan memiliki keahlian pada setiap kecamatan,” jelasnya.
Petugas yang diterjunkan itu juga berkewajiban melakukan pengawasan terhadap kesehatan semua jenis ternak.
“Ini kita lakukan agar kualitas kesehatan hewan ternak yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, baik lokal maupun luar daerah benar-benar terjamin. Sebab sekarang Pessel memang telah menjadi salah satu daerah pemasok daging sapi untuk Sumbar,” tutupnya. (Rega)