Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mendorong petani untuk mulai membudidayakan tanaman porang. Di samping mempunyai potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Dharmasraya, porang juga merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sekretaris Wali Nagari Simalidu, Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya, Mulyanto berharap adanya peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan tanaman Porang yang saat ini buming di kalangan masyarakat petani.
Di kediaman nya, Kamis (21/01/2021) Mulyanto didampingi istrinya Karti mengatakan saat ini mereka menambah kesibukan sebagai petani tanaman Porang, mereka berharap dengan adanya tanaman porang ini menjadi rujukan bagi petani lain sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan budidaya tanaman tersebut.
Berawal dari ajakan kakaknya yang lebih dulu menekuni, Mulyanto tentu tidak langsung tertarik, namun karena semakin meningkat pengetahuan nya tentang tanaman Porang membuat pasangan suami-istri ini semangat untuk menekuni bercocok tanam Porang.
Apa sebenarnya tanaman porang ini, media Topsumbar mencoba menggali lebih dalam informasi pada pak Mulyanto, Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Manfaat umbi porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain itu juga untuk pembuatan lem dan jelly, terangnya.
Ditambahnya lagi, Porang adalah tanaman yang toleran atau tumpang sari dengan naungan hingga 60 persen. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain.
“Kalau di Dharmasraya yang mayoritas penduduknya petani, bisa di sela-sela tanaman sawit, caranya pun tidak terlalu sulit atau ribet, untuk harga terkini umbi porang sekarang perkilonya kisaran Rp 3000-4000, dengan hasil umbi yang lumayan banyak, mungkin dalam jumlah ton berapa duit akan dihasilkan nya,” Mulyanto menjelaskan.
Dilahan 2500 meter miliknya, Mulyanto dan Karti yang berprofesi sebagai guru SMP Jujuhan Ilir ini telah menanam kurang lebih 700 batang tanaman Porang.
“Bibit yang belum tertanam masih banyak di halaman, apalagi belum lama ini Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengajak dan mendorong masyarakat menanam Porang, tentu membuat saya semakin bersemangat untuk budidaya tanaman Porang,” ujar Mulyanto.
Sekarang Mulyanto siap menyanggupi para konsumen pemesan bibit tanaman Porang, mulai dari katak porang, sampai dengan bibit yang tumbuh umur satu bulan sampai tiga bulan. (Yanti)