Dari 3.600-an guru di Kota Payakumbuh, sebanyak 1.800 guru telah mengikuti rapid test antibodi untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di sekolah.
“Sekarang Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di sekolah telah dimulai. Salah satu langkah antisipasi yakni dengan melaksanakan rapid test antibodi untuk seluruh guru,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal kepada media, Selasa (12/01).
Dijelaskannya, dari beberapa hari yang lalu hingga saat ini, rapid test untuk seluruh guru mulai dari TK hingga SMA itu masih terus berlangsung, total guru yang telah di tes mencapai sebanyak 1.800 guru.
“Pelaksanaannya masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Jadwal dan tempat rapid test guru ini diatur dan dibagi untuk setiap sekolah,” ujarnya.
Diterangkan kadis yang akrab disapa Pak Bek itu, guru yang dinyatakan reaktif pada rapid test antibodi ini akan langsung dilakukan swab guna memastikan guru tersebut terpapar Covid-19 atau tidak. Semenjak hasil dari rapid test ini keluar sampai dengan hasil tes swab didapatkan, guru tidak dibolehkan untuk pergi ke sekolah atau diistirahatkan dulu.
Hingga saat ini memang telah didapatkan guru yang reaktif dan telah dilakukan tes swab kepada guru tersebut.
“Sekarang kita tunggu hasil dari beberapa yang reaktif itu, jika ada yang positif nanti kami tinjau pelaksanaan pembelajaran tatap mukanya, apakah masih bisa dilangsungkan atau kembali pembelajaran daring,” ujar Bakhrizal.
Jika nantinya ada guru yang positif, pihak dinas kesehatan akan langsung melakukan pelacakan kontak, baik itu siswa dan guru, bahkan lingkungan sekitar tempat tinggal guru.
(Ton)