Untuk meninjau kesiapan pihak sekolah dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) langsung di masa pandemi covid-19, Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma, S.H. bersama Forkompimda Tanah Datar, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kadis Kominfo, beberapa kepala OPD terkait dan Camat Lima Kaum Hendra Setyawan melakukan monitoring ke tiga sekolah menengah pertama yang ada di sekitar kota Batusangkar, Rabu (20/01).
Kunjungan dilaksanakan ke SMP Negeri 1 Batusangkar, SMP Negeri 2 Batusangkar dan MTsN 6 Tanah Datar.
Adapun menurut Bupati Zuldafri Darma, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengecek langsung sampai sejauh mana persiapan yang telah dilakukan oleh pihak sekolah dalam pelaksanaan PTM.
Di sela-sela kunjungannya Bupati Zuldafri Darma juga melakukan interaksi langsung dengan siswa dan menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan, di antaranya terkait dengan kenyamanan siswa dalam menerima pelajaran dari guru dengan menggunakan masker dan lainnya.
Tidak itu saja Zuldafri juga mengecek langsung fasilitas pendukung untuk proses belajar mengajar, seperti tempat untuk mencuci tangan, hand sanitaizer serta yang lainnya.
Kepada Humas, Bupati menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rombongan ke sekolah-sekolah yang melaksanakan proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka langsung ini bertujuan untuk melihat langsung sejauh mana protokol kesehatan diterapkan, hal ini dikarenakan menyangkut dengan kesehatan siswa yang notabene merupakan aset, generasi penerus dan buah hati bagi orang tuanya serta kelanjutannya ke depan.
“Ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemerintah, dan kita juga tekankan kepada instansi terkait, kepala sekolah dan guru supaya benar-benar konsisten dalam rangka menjaga kesehatan peserta didik dengan terus menerapkan protokol kesehatan ini,” ujarnya
Terkait dengan proses, “Ini baru awal, dan akan kita ikuti dulu prosesnya dan setelah berjalan nanti baru kita akan evaluasi lagi. Namun saat ini pihaknya baru melakukan inventarisasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka langsung ini,” jelasnya.
Tidak sampai disitu, pada kunjungannya kali ini Zuldafri juga menyampaikan pesan kepada kepala sekolah dan para guru, bahwa kepala sekolah dan para guru agar memperlakukan peserta didik seperti anaknya sendiri, hal ini dimaksudkan agar para guru dan kepala sekolah memiliki tanggung jawab lebih terhadap kesehatan siswanya.
Terkait dengan hasil tinjauan ke sekolah-sekolah hari ini, Zuldafri Darma mengatakan bahwa apa yang dilihat dan didapat sejauh ini sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
“Apa yang kita lihat dilapangan hari ini alhamdulillah sudah sesuai dengan SOP, namun demikian ini juga perlu terus diawasi agar bisa terus berjalan dengan baik dan sesuai harapan kita bersama,” jalasnya.
Di samping itu juga masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak membawa bekal langsung dari rumah, untuk itu kepada orang tua dihimbau agar orang tua wali memberikan bekal minimal snack kepada anaknya, karena seluruh kantin di sekolah tidak diizinkan buka.
Sementara Kadis Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis mengharapkan semua pihak baik peserta didik maupun para guru bisa mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan, karena dengan adanya pembelajaran tatap muka langsung ini kita tidak menginginkan adanya klaster-klaster baru penyebaran virus covid 19 di Kabupaten Tanah Datar.
“Kita sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi terkait hal ini, di antaranya sebelum melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dengan PTM seluruh guru sudah harus di swab terlebih dulu, disamping penerapan protokol kesehatan ketat di lingkungan sekolah masing-masing,” terangnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Riswandi mengatakan, PTM tingkat SLTA sudah dimulai minggu yang lalu dan saat ini berlanjut ke tingkat SLTP, sementara tingkat SD/MI masih dalam proses persiapan.
“Kita berharap kerjasama seluruh unsur bagi pihak sekolah, siswa dan orang. Keberlanjutan PTM ini tergantung disiplin kita semua, mari terapkan secara ketat 3 M. Jika ada yang terkonfirmasi positif, tentu akan dilakukan tracing dan testing sehingga akan menggangu proses belajar mengajar PTM,” pungkasnya. (Al)