Musibah lost contact dan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak yang diduga jatuh diperairan Kepulauan Seribu, Sabtu, (09/01/2021) kemarin, sedikitnya menelan korban sebanyak total 62 orang. Terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.
Dari 62 orang korban, dua orang di antaranya adalah kakak beradik, Asy Habul Yamin dan Faisal Rahman. Keduanya merupakan ‘Urang Sumando’ Nagari Gurun, Kecamatan Sei. Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Menurut Wali Nagari Gurun, Hanisben, kedua kakak beradik itu adalah anak dari Haji Masrizal yang asli orang nagari Gurun.
Sedangkan ibu dari kedua kakak beradik itu, namanya Hajjah Nonong adalah warga Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) yang juga masih keturunan urang awak Pariaman.
Haji Masrizal dan Hajjah Nonong membuka usaha grosir pakaian di Jakarta dan Sintang, Kalbar. Keduanya memiliki 3 (tiga) orang anak, yakni dua kakak beradik yang ada di dalam pesawat dan satu orang lagi perempuan berprofesi dokter.
Saat musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, dimana kedua kakak beradik itu berada di dalam pesawat, sang ayah Haji Masrizal berada di Jakarta dan sang ibuk Hajjah Nonong berada di Pontianak.
“Haji Masrizal sering juga pulang kampung, ia masih satu ranji dan satu sepasukuan, suku Koto Baruah dari kaum Datuak Jo Bangso dengan istri ambo (saya-red),” ucap Hanisben dihubungi Topsumbar.co.id melalui sambungan seluler, Minggu, (10/01/2021) pagi.
Dikatakan Hanisben, sebelum terjadinya musibah ini, rencananya ibuk Hajjah Nonong berganti oto dengan anaknya setiba anaknya di Pontianak dan ibuk Hajjah Nonong berencana balik ke Jakarta.
“Namun dengan adanya musibah ini, Hajjah Nonong kembali pulang ke Sintang dengan tetap berharap keajaiban kedua anaknya selamat,” kata Hanisben menirukan ungkapan lirih ibuk Hajjah Nonong dalam percakapan di WAG keluarga.
Kemudian tentang kedua kakak beradik, Asy Habul Yamin dan Faisal Rahman, lanjut Hanisben, sepengetahuannya keduanya adalah anak-anak baik, dididik dengan pendidikan yang baik, tamat kulyah dan sarjana serta dibekali pendidikan agama.
Saat ini Asy Habul Yamin berusia 38 tahun sudah beristri dan memiliki 4 (empat) orang anak sedangkan Faisal Rahman berusia 34 tahun.
Oleh kedua orang tuanya, baik Asy Habul Yamin dan Faisal Rahman telah dipersiapkan melanjutkan usaha grosir pakaian yang ada di Sintang.
“AAs panggilan akrab Asy Habul Yamin di dalam keluarga pernah satu kali pulang ke Gurun dibawa orang tuanya pada tahun 1995 silam,” ujar Hanisben.
“Tahun 1995 itu kakak dari istri ambo (saya -red) ada pesta baralek di Gurun ini, saat pesta itulah Asy Habul Yamin dibawa orang tuanya pulang kampung. Sedangkan adiknya Faisal Rahman belum pernah pulang ke Gurun,” tutup Hanisben, sembari terus mengikuti info perkembangan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh melalui WAG keluarga dan berita-berita.
(AL)