DPRD Sumbar mendukung penuh keinginan Nagari Simarasok, Kec. Baso, Kabupaten Agam, menjadi Desa Wisata, sehingga ke depan bisa menjadi penggerak perekonomian masyarakat di nagari indah yang berpenduduk 6.872 jiwa itu.
Keinginan menjadi Desa Wisata itu diungkapkan Wali Nagari Simarasok Muhammad Nurzen yang didampingi oleh tokoh masyarakat Simarasok H. Nofrizon, saat mengadakan pertemuan dengan wakil rakyat Sumbar di aula Balai Adat, Kamis, 14 Januari 2021 petang.
Bak gayung bersambut, dukungan penuh DPRD Sumbar disampaikan oleh Tim Komisi 1 DPRD bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar, yang berkunjung ke Nagari Simarasok dan berdialog dengan elemen masyarakat.
Ketua 1 DPRD Sumbar Syamsul Bahri mengatakan, potensi spot keindahan alam, air terjun, kuliner, adat dengan segala budayanya, kiranya dapat menjadi modal bagi Nagari Simarasok. Potensi itu tidak dimiliki oleh daerah lain, dan ini merupakan nilai jual kepada wisatawan yang berkunjung.
“Potensi untuk menjadi Desa Wisata lebih dari cukup, tinggal dibenahi dan dikembangkan. Kami dari DPRD akan membantu dari sisi infrastruktur melalui Bantuan Keuangan Khusus misalnya untuk memperbaiki jalan, bendungan dan sarana lainnya,” kata Syamsul Bahri, yang juga politisi PDIP ini.
Hal yang sama diungkapkan Sekretaris Komisi 1 DPRD Sumbar HM. Nurnas, yang meminta diaktifkan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) untuk menggerakkan pariwisata di Nagari Simarasok, sehingga hasilnya nyata untuk kesejahteraan masyarakat. Mulai dari yang kecil-kecil terlebih dahulu, misalnya usaha membuat kuliner berupa makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Menurut Nurnas, Bumnag atau pemerintahan nagari mulai membenahi aliran sungai apakah bisa jadi wisata arung jeram, atau air terjun dengan kolam untuk mandi, spot-spot indah untuk berfoto, kuliner dan menggiatkan seni budaya melalui atraksi dari anak nagari.
“Wisatawan saat ini mencari yang indah, unik dan enak. Tempat yang tersuruk pun dicari oleh wisatawan,” kata HM Nurnas, politisi senior Partai Demokrat.
Nagari Simarasok, pernah menjadi nagari terbaik nasional. Namun setelah itu terabaikan membenahi potensi. Karena itu, dengan adanya Dana Desa, diharapkan potensi itu digerakkan sehingga berdampak ekonomi.
Kadis PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal, MM mengatakan, Wali Nagari agar memanfaatkan pendamping desa serta tenaga ahli dalam menciptakan inovasi, salah satunya program Desa Wisata.
“Sudah banyak contoh di daerah lain yang maju karena inovasi wisata. Ada nagari yang hanya mengelola embung saja ternyata bisa menghasilkan pendapatan asli nagari,” kata Syafrizal Ucok, yang juga mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan ini.
Kunjungan Tim Komisi 1 DPRD Sumbar dan Dinas PMD Sumbar ke Nagari Simarasok juga untuk mengetahui penyaluran BLT Dana Desa serta penanganan Covid-19.
Dari Dana Desa 2020 sebesar Rp968 juta, telah digunakan untuk Padat Karya Tunai Desa Rp130 juta, kegiatan Pemberdayaan Rp500 juta, penanganan Covid-19 sebesar Rp26 juta dan pembayaran BLT sebesar Rp281 juta untuk 139 KK penerima manfaat.
(*)