Tahun ini, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Padang mendapatkan anggaran sebesar Rp 36 miliar. Dana itu akan digunakan untuk kegiatan pelatihan manajemen masjid dan lain-lain yang bersifat keagamaan dan sosial.
Kabag Kesra Setdako Padang, Amriman mengatakan, pelatihan manajemen masjid/mushalla tujuannya dalam rangka memperkuat struktur kepengurusan pada masjid/mushalla yang ada di Padang.
“Konsep pelatihan ini masih dalam penyusunan Bagian Kesra Setdako Padang dan pembiayaannya berasal dari pokok-pokok pikiran (Pokir) wakil rakyat DPRD Padang ditambah dana lainnya. Baik APBD dan lain sebagainya,” ujar Amriman saat hearing dengan Komisi IV DPRD Padang, Senin (11/1/2021).
Ia menjelaskan, jika tak ada perubahan, pelaksanaan pelatihan manajemen masjid/mushalla akan digelar usai Idul Fitri 1442 H/2021 M. Peserta yang akan dilibatkan rencananya jajaran pengurus masjid/mushalla yang ada.
“Kita berharap dengan terealisasinya pelatihan manajemen masjid/mushalla ini, persoalan yang terjadi di suatu rumah ibadah terselesaikan dengan baik dan kenyamanan jamaah dalam beribadah terlihat nanti,” ucapnya.
Selain itu terang Amriman, bantuan sosial (Bansos) bagi warga tak mampu, terkena musibah baik kebakaran dan lainnya juga akan diberikan. Supaya mereka terbantu dan kesulitan tidak lama dialami. Tak hanya itu lanjutnya, anggaran bantuan bagi masjid/mushalla mengalami kenaikan dan siap disalurkan bila proposalnya lengkap.
“Biasanya mushalla mendapat Rp25 juta, sekarang bisa Rp50 juta. Sedangkan Masjid Rp100 juta yang sebelumnya Rp50 juta,” ucapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Zalmadi sangat bersyukur dengan naiknya bantuan bagi rumah ibadah. Ia meminta kepada pengurus masjid/mushalla yang mengajukan bantuan agar melaporkan rincian kebutuhan yang dibeli apabila dananya telah diterima nanti.
“Masyarakat jangan anggap sepele hal itu. Sebab hal tersebut telah diatur dan Perwakonya ada,” ujar kader Berkarya ini.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Azwar Siry mendukung program yang dijalankan Bagian Kesra Kota Padang dan meminta kepada warga ikut berperan di dalamnya. Supaya warga bisa menikmati juga dan sinergisitas terjalin.
“Kita meminta pengurus rumah ibadah dapat memakmurkan masjid/mushalla dengan kegiatan apapun. Bila perlu buat inovasi penunjang agar warga ramai datang. Pelaksanaannya tentu mematuhi protokol kesehatan Kesehatan,” ujar kader Demokrat ini.(Ha)