Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Tahun 2020, di Gedung Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Kamis (21/01/20).
Rapat yang dihadiri Forkopimda, Sekretaris Daerah, Kepala OPD dan segenap anggota Satgas Covid-19 Kabupaten Dharmasraya itu juga sekaligus untuk membahas rencana penanganan Covid-19 di tahun 2021.
Dikatakan bupati, hampir setahun wabah Covid-19 melanda, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menanganinya. Mulai dari PSBB, menjaga perbatasan kabupaten, terus melakukan tracking dan tracing kasus konfirmasi Covid-19, pemakaman sesuai protokol kesehatan, pemberian bantuan untuk masyarakat terdampak, refocusing anggaran, sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, dan lain sebagainya.
“Namun upaya dan kegiatan yang telah kita lakukan sepertinya masih perlu dilanjutkan, kita masih harus berperang melawan wabah ini. Apalagi, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 masih terus bertambah. Bahkan Dharmasraya sekarang berada pada zona orange,” ujar bupati.
Maka dari itu, bupati meminta segenap pihak, terutama Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kabupaten hingga nagari, agar lebih serius dan aktif dalam penanganan Covid-19.
“Zona orange sedikit lagi bisa menuju zona merah. Kalau sudah merah, susah. Kita harus kembali melakukan pembatasan ketat terhadap aktivitas masyarakat. Dampaknya banyak, semua harus dilakukan di rumah, ekonomi masyarakat terganggu.
Tentu kita tidak mau begitu. Untuk itu, mari kita tetap semangat, bahu membahu dan saling menguatkan dalam memerangi wabah ini,” ungkap bupati.
Bupati juga meminta Satgas Covid-19 untuk terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Karena diketahui, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih sangat minim.
“Ini menjadi tugas kita bersama. Mari menjadi contoh bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan,” pungkas bupati.
Terkait vaksin Covid-19, kata bupati, di Kabupaten Dharmasraya akan dimulai pada bulan Februari. Kabupaten Dharmasraya mendapat kuota sebanyak 1.774 vaksin sinovac untuk tahap pertama.
“Saya bersama Forkopimda sudah sepakat untuk divaksin pada tahap pertama ini. Jadi mohon, soal vaksin ini berikan juga sosialisasi dan edukasi yang baik kepada masyarakat.
Karena sekarang ini banyak sekali beredar berita hoax, yang membuat masyarakat tidak percaya terhadap setiap kebijakan pemerintah dalam melawan Covid-19, termasuk tentang penggunaan vaksin ini,” tandas bupati. (Yanti/Release)