Banjir yang disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi di beberapa daerah di Kabupaten Solok, sehingga Sungai Batang Lembang yang melintasi Kota Solok meluap pada Selasa dini hari (12/1/2021). Kami pun turut menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada para korban banjir di Kota Solok dan Kabupaten Solok.
Hal itu dikatakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok, Andi Marianto yang turun langsung ke lokasi banjir bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim evakuasi lainnya, Selasa (12/1/2021).
Lebih lanjut Andi Marianto mengatakan, karena bencana ini mendadak dan masyarakat tidak ada persiapan, sehingga banyak barang-barang maupun perabot rumah tangga yang terendam, bahkan ada sebahagian bangunan rumah yang mengalami kerusakan.
“Alhamdulillah dalam kejadian banjir kali ini tidak ada menelan korban jiwa. Maka kami mengajak kepada semua pihak dan berbagai elemen untuk bersatu padu, bergandengan tangan, bergotong royong, untuk meringankan beban saudara kita, mari kita tunjukan kepedulian kita baik di dunia usaha, pemerintah, dan minimal kita membantu tenaga, pikiran dan memfasilitasi serta sebagainya,” ajak Andi Marianto.
Sementara itu Ketua PMI Kota Solok Yutris Can menjelaskan, beberapa upaya penanganan evakuasi korban banjir sudah dilakukan pasca musibah (banjir-red). PMI melakukan evakuasi korban banjir dengan menempatkan mereka di lokasi yang lebih tinggi dari lokasi banjir.
“PMI mengerahkan personel dan sejumlah peralatan untuk diterjunkan ke lokasi bencana banjir yang terjadi di beberapa Kelurahan, diantaranya Kelurahan IX Korong, KTK, Aro IV Korong, Nan Balimo, Tanah Garam, Sinapa Piliang, VI Suku dan Koto Panjang. Personel PMI Kota Solok juga dilengkapi peralatan seperti perahu karet, mengingat kondisi di lokasi bencana airnya cukup dalam,” ungkap Yutris Can.
Sebelum berangkat ke lokasi bencana, bebernya, personel yang diterjunkan melakukan briefing singkat, agar mereka mengetahui tugas masing-masing saat memberikan pertolongan atau mengevakuasi korban.
“Selain itu, seluruh relawan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Solok khususnya BPBD setempat untuk ikut mengambil data di lapangan,” ungkapnya lagi.
Menurutnya, personel yang dilibatkan harus waspada dan berhati-hati terhadap datangnya bencana susulan, dan selalu berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Selain itu, beberapa personel pun tengah melakukan assesment untuk menghimpun data baik jumlah maupun kebutuhan yang dibutuhkan korban banjir.
Selain PMI dan BPBD, aksi kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 untuk penanganan musibah banjir di Kota Solok, juga turut serta Basarnas,TNI, Polri, Tagana, WMI, Pramuka Peduli, Damkar Kota Solok, PLN Peduli, serta dibantu juga oleh TRC BPBD Kota Sawahlunto dan Dinas Kesehatan.
Aksi kemanusiaan tersebut meliputi evakuasi terhadap warga dan barang–barang yang terjebak oleh banjir yang melanda beberapa kelurahan di Kota Solok. (Syafri)