Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M. Sc menghadiri seminar dan workshop yang diselenggarakan oleh Yayasan Adil Sejahtera Madani (YASMA) di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Kamis (24/12/2020).
Irwan Prayitno merasa senang dan memberikan apresiasi kepada pimpinan YASMA dalam menyelenggarakan seminar dan workshop yang bertemakan “Pentingnya Kaderisasi dalam Dakwah”. Menurutnya, dengan tema yang diangkat ini cukup menarik dalam membahas dakwah bisa menambah pengetahuan agama, terutama bagi kita sendiri.
“Berdakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim laki-laki dan perempuan. Tidak ada alasan untuk tidak menunaikan kewajiban dakwah,” ucap Irwan Prayitno.
Berdakwah bukan kewajiban yang diperintahkan oleh para ulama, kiai, atau oleh siapa pun. Akan tetapi merupakan perintah dari Allah SWT secara langsung kepada setiap umat muslim.
Berdakwah adalah tugas mulia dalam pandangan Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga dengan dakwah tersebut Allah menyematkan predikat khoiru ummah (sebaik-baik umat) kepada umat Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.
“Kita diperintahkan untuk menyampaikan (dakwah) meskipun satu ayat. Dan, rasanya, tidak ada seorang muslim pun yang tidak menerima atau memahami satu ayat,” ujarnya.
Maka, orang yang istiqamah menunaikan kewajiban dakwah disebut sebagai khairu umah (umat terbaik). “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran [3]: 110).
“Bagi pendakwah akan mendapatkan banyak keutamaan. Pertama, diberi pahala yang berlipat ganda dan diberikan hidayah kepada pendakwah,” tuturnya.
Apapun profesi dan pekerjaan seorang muslim, tugas dakwah tidak boleh dia tinggalkan. Setiap muslim berkewajiban untuk menyampaikan dakwah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa dakwah adalah jalan hidup seorang mukmin yang senantiasa mewarnai setiap perilaku dan aktivitasnya.
Selain itu, Irwan Prayitno juga menyampaikan, setiap orang tentu sangat menginginkan rezekinya bertambah dan umurnya diperpanjang. Persoalannya, bagaimana cara tambah umur dan rezeki itu?
Kuncinya adalah memperkuat silaturahim. Sabda Rasulullah SAW, siapa yang suka rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, hendaklah ia menyambung kerabatnya (silaturahim).
“Allah SWT memerintahkan setiap hamba agar selalu menjaga keutuhan antar sesamanya. Allah juga menjanjikan pahala bagi siapa saja yang mampu menjaganya silaturahmi dan Allah juga tidak segan memberikan peringatan bagi mereka yang memutus keutuhan tali silaturahmi,” kata Irwan Prayitno.
Silaturahmi sebagai tanda keimanan juga diungkapkan melalui sabda Rasulullah :
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (HR. Abu Hurairah).
Tidak satu pun sunah nabi yang tidak baik bagi umatnya. Untuk itu umat Islam harus meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari harus dimulai dengan mengetahui apa saja sifat-sifat yang dimilikinya dan bagaimana perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
“Alquran dan sunnah/hadits, sebagai dua sumber utama ajaran Islam. Dengan menjadikan kedua sumber ajaran ini sebagai landasan utama dalam sikap dan perilaku kita, berarti kita benar-benar telah meneladani Nabi Muhammad SAW. dalam kehidupan kita sehari-hari,” jelasnya.
Pada acara seminar dan workshop itu, selain Gubernur Sumbar sebagai pembicara juga dihadiri oleh istrinya Nevi Zuairina yang juga sebagai anggota Komisi VI DPR RI, Ulyadi Yesmar, Lc, MA, pembicara dari Praktisi Pendidikan dan 60 peserta mengikuti program pendidikan dan kaderisasi dakwah.
(Nov/Hms)