Zainal Abidin : JKN – KIS, Jaminan Kesehatan yang Kita Butuhkan

Sejak diluncurkan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS) dari BPJS Kesehatan tahun 2014, dimana program tersebut telah menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk jaminan kesehatan.

Salah satunya adalah Zainal Abidin (52) pensiunan pegawai swasta yang berdomisili di Kota Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat yang memilih program JKN- KIS) sebagai wadah untuk jaminan kesehatan beserta keluarga.

Zainal mengungkapkan jaminan kesehatan sangat diperlukan mengingat biaya pelayanan kesehatan yang saat ini begitu mahal. Dimana semakin hari biaya pelayanan kesehatan semakin mahal. Oleh karena itu, menurutnya memiliki sebuah jaminan kesehatan kini menjadi kebutuhan wajib yang harus ada.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah iuran JKN – KIS saya dibayarkan oleh kantor tempat saya bekerja dulu. Saya bersyukur perusahaan peduli kepada pekerjanya. Terlebih lagi untuk pensiuanan seperti saya, sakit tidak yang tau kapan datangnya,” ujarnya, dilansir Topsumbar.co.id dari laman Jamkesnews, Selasa (24/11/2020).

Lebih lanjut, Zainal mengungkapkan bahwa sejak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, dirinya jarang menggunakan kartu JKN-KIS miliknya untuk berobat karena masih sehat. Kendati demikian, ia dan keluarganya tetap menjaga kesehatan. Menurutnya meski saat ini tidak menggunakan, namun suatu saat ia dan keluarganya pasti membutuhkannya untuk berobat.

“Saya jarang menggunakan JKN – KIS ini, palingan sakit – sakit biasa. Karena sakit itu tidak bisa ditebak kapan datangnya dan bisa datang kapan saja, jadi perlu untuk berjaga-jaga. Mungkin hari ini tidak digunakan, namun suatu saat pasti dibutuhkan. Meskipun kita tidak sakit, iuran kita yang digunakan orang yang membutuhkan layanan kesehata, semoga menjadi ladang amal ibadah untuk kita nantinya,” ujar Zainal.

Zainal menambahkan, dirinya merasa aman karena pembayaran iuran JKN-KIS tersebut dibayarkan oleh kantor di tempat ia bekerja dulu. “Untungnya pembayaran iuran JKN – KIS saya dan keluarga dibayarkan oleh kantor tempat saya bekerja dulu, Diberikan fasilitas oleh kantor, jadi saya merasa aman dan tidak cemas. Takutnya lupa, kalau tiba – tiba kita sakit, ternyata kartu JKN – KIS kita tidak aktif. JKN – KIS menjadi pegangan kita,” terangnya.

Zainal beserta keluarganya berharap agar Program JKN-KIS dapat terus dikembangkan dan dimaksimalkan seperti pelayanan di rumah sakit. “Kita berharap semua Rumah Sakit sebaiknya lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan kepada peserta JKN-KIS,” tutupnya.

(AL/Rls)

Pos terkait