Update Covid-19 Kab. Solok, 21 November : Bertambah Lagi Positif 6 Orang, 1 Diantaranya Meninggal Dunia

Pada hari, Sabtu, 21 November 2020 satuan tugas Penanganan covid-19 kembali mengeluarkan data kasus komfirmasi Positif dan pasien yang Sembuh serta kasus Suspect covid-19 yang Dirawat di daerah Kabupaten Solok.

Dinas kesehatan melalui Juru Bicara covid-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam, S. Sos, M. Si menerangkan bahwa hari ini tidak ada kasus Suspect covid-19 dan pasien Terkomfirmasi Positif yang Sembuh, yang ada penambahan jumlah kasus komfirmasi Positif covid-19 di daerah Kabupaten Solok sebanyak 6 (enam) orang, berikut rincian identitasnya :
1. Perempuan, Umur 36 tahun, beralamat di Nagari Koto Baru Kecamatan Kubung, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang mempunyai gejala hilangnya rasa penciuman dan saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.

2. Perempuan, Umur 35 tahun, beralamat di Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung, yang bersangkutan adalah ASN Kota Solok dan, merupakan kontak erat dengan kasus Konfirmasi (rekan kerja) serta memiliki riwayat perjalanan dari pekanbaru, saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.

Bacaan Lainnya

3. Laki-laki, Umur 31 tahun, beralamat di Perumahan Reinir, Kecamatan Kubung, yang bersangkutan bekerja di institusi Polres Solok Kota dan, merupakan kasus Suspect yang memiliki gejala hilangnya rasa penciuman, saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.

4. Laki-laki, Umur 18 tahun, beralamat di Nagari Singkarak Kecamatan X Koto Singkarak, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang mempunyai gejala demam dan saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.

5. Perempuan, Umur 75 tahun, beralamat di Nagari Selayo Kecamatan Kubung, yang bersangkutan bekerja sebagai IRT, merupakan pasien yang keterangan Komorbid Jantung dan asam lambung, saat ini Dirawat di RST Solok.

6. Laki-laki, Umur 67 tahun, beralamat di Nagari Sirukam Kecamatan Payung Sekaki, yang bersangkutan bekerja sebagai Tani, merupakan kasus Suspect yang memiliki gejala sesak nafas, lalu Dirawat di RSUD M. Natsir Solok, Kemudian yang bersangkutan Meninggal Dunia pada tanggal 20 November 2020 kemarin.

Dengan adanya penambahan jumlah kasus komfirmasi positif covid-19 tersebut, maka secara keseluruhan jumlahnya sudah tercatat sebanyak 403 (empat ratus tiga) orang di daerah Kabupaten Solok, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 110 (seratus sepuluh) orang dan dirawat sebanyak 15 (lima belas) orang dan Sembuh sebanyak 266 (dua ratus enam puluh enam) orang serta yang Meninggal Dunia sebanyak 12 (dua belas) orang, terangnya.

Kemudian, yofiar Syam, S. Sos, M. Si juga menerangkan bahwa sampai saat ini untuk Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak 5.123 (lima ribu seratus dua puluh tiga) orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan Pool Test Kabupaten Solok.

Seterusnya, Kabag Humas Syofiar Syam memaparkan total jumlah, baik itu Terkomfirmasi Positif covid-19, yang Dirawat, Karantina Mandiri dan Sembuh serta Meninggal Dunia di per Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, berikut rinciannya :
1. Untuk Kecamatan X Koto Singkarak, total kasus Konfirmasi Positif covid-19 berjumlah 48 orang yang di
Karantina Mandiri 14 orang, Dirawat 2 orang dan yang Sembuh sebanyak 29 orang serta Meninggal Dunia sebanyak 3 orang.

2. Untuk Kecamatan Pantai Cermin, total kasus konfirmasi covid-19 sebanyak 5 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri tidak ada, Dirawat juga tidak ada dan yang Sembuh sebanyak 4 orang serta Meninggal Dunia sebanyak 1 orang.

3. Kecamatan Kubung total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 200 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 58 orang dan Sembuh sebanyak 132 orang serta Meninggal Meninggal Dunia sebanyak 3 orang dan Dirawat 7 orang.

4. Untuk Kecamatan Lembah Gumanti total kasus Konfirmasi covid-19 sebanyak 10 orang, terdiri dari Dirawat 3 orang, Sembuh 2 dan Meninggal Dunia 4 orang serta Karantina Mandiri 1 orang.

5. Untuk Kecamatan Junjung Sirih total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 10 orang yang terdiri dari, Sembuh 8 orang, Karantina Mandiri 2 orang serta Dirawat, Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

6. Kecamatan X Koto Diatas total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 11 orang, yang terdiri dari yang Sembuh sebanyak 9 orang, sedangkan untuk pasien Karantina Mandiri sebanyak 2 orang dan Dirawat serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

7. Untuk Kecamatan Gunung Talang total kasus Konfirmasi covid-19 sebanyak 88 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 25 orang dan Sembuh 61 orang serta Dirawat 2 orang dan Meninggal Dunia tidak ada.

8. Kecamatan Payung Sekaki total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 3 orang, yang terdiri dari Sembuh sebanyak 1 orang dan dirawat 1 serta Karantina Mandiri 1 orang dan Meninggal tidak ada.

9. Kecamatan Lembang Jaya total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 3 orang, yang terdiri dari, Sembuh sebanyak 3 orang dan Karantina mandiri, Dirawat serta Meninggal tidak ada.

10. Kecamatan Bukit Sundi total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 15 orang, yang terdiri dari Sembuh sebanyak 9 orang dan Karantina Mandiri 6 orang, Dirawat serta Meninggal tidak ada sama sekali.

11. Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 4 orang, yang terdiri Sembuh 3 orang dan Karantina Mandiri 1 serta Meninggal dunia dan dirawat tidak ada sama sekali.

12. Kecamatan Hiliran Gumanti, total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 4 orang, yang Sembuh sebanyak 3 orang, Karantina Mandiri 1 orang, Dirawat dan Meninggal tidak ada sama sekali.

13. Kecamatan Tigo Lurah, total kasus komfirmasi covid-19 berjumlah 1 orang, yang terdiri dari Sembuh 1 orang dan Karantina Mandiri, Dirawat, Sembuh serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

14. Kecamatan Danau Kembar, total kasus komfirmasi covid-19 berjumlah 1 orang, yang terdiri dari Sembuh 1 orang dan Dirawat, Karantina mandiri serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.

Kemudian Syofiar Syam, S. Sos, M. Si juga menyampaikan bahwa berdasarkan indikator Kesehatan masyarakat untuk penetapan zonasi suatu daerah dengan data onset (bukan data publish) yang di update sekali seminggu oleh Diskominfo Provinsi Sumatera Barat, di dapat hasil bahwa tidak ada lagi daerah di Sumbar dalam zona merah dan hijau.

Berikut hasil perhitungan data skor pada minggu ke-36 (15- 21 November 2020) pada zonasi di masing-masing daerah yang ada di Sumatera Barat, Berikut rincian datanya :
1. Zona Merah dengan Resiko Tinggi (Skor nya di mulai dari 0 – 1,8)

2. Zona Oranye dengan Resriko Sedang
(Skor nya dimulai dari angka 1,81 – 2,40)
A. Kabupaten Pasaman Barat (Skor nya 2,31)
B. Kabupaten Agam (Skor nya 2,31)
C. Kabupaten Dharmasraya (Skor nya 2,30)
D. Kabupaten Tanah Datar (Skor nya 2,23)
E. Kabupaten Padang Pariaman (Skor nya 2,22)
F. Kabupaten Solok Selatan (Skor nya 2,18)
G. Kabupaten Pesisir Selatan (Skor nya 2,18)
G. Kota Payokumbuah (Skor nya 2,16)
H. Kabupaten Solok (Skor nya 2,12)
J. Kota Padang (Skor nya 2,04)
K. Kabupaten 50 Kota (Skor nya 1,84)

Dalam hal ini, Semakin rendah Skor pada daerah tersebut maka, semakin kurang baik kondisi pencegahan dan penanganan Covid-19.

3. Zona Kuning dengan Resiko Rendah
(Skor nya dimulai dari angka 2,41 – 3,0)
A. Kota Solok (Skor pada 2,55)
B. Kota Sawahlunto (Skor nya 2,51)
C. Kabupaten Pasaman (Skor nya 2,50)
D. Kota Pariaman (Skor nya 2,46)
E. Kota Padang Panjang (Skor nya 2,45)
F. Kabupaten Kepulauan Mentawai (Skor nya 2,42)
G. Kabupaten Sijunjuang (Skor nya 2,42)
H. Kota Bukittinggi (Skor nya 2,42).

Dalam hal ini, semakin tinggi skor pada daerah tersebut, maka, semakin baik pula dalam pengendalian penyebaran covid-19 di daerah.

4. Zonasi Hijau atau Tidak Ada Kasus, artinya, tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus Meninggal Dunia dalam 1 bulan terakhir.

Kemudian, Syofiar Syam juga menerangkan 15 (lima belas) indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) lagi pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah, Berikut rincian indikator tersebut :
1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

7. Kenaikan jumlah kasus sembuh dari kasus positif

8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dan pengawasan dari ODP dan PDP

9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk

10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk

11. Rt – angka reproduksi efektif kurang dari 1 (sebagai indikator yang ditriangulasi)

12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu

13. Positivity rate kurang dari 5%
(dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)

14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19.

15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP dan pasien positif Covid-19, tutup Syofiar Syam, S. Sos, M. Si.

(Andar MK)

Pos terkait