Pada hari Kamis, 19 November 2020, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM menghadiri kegiatan Gebyar Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) Kabupaten Solok, yang bertempat di Gedung Solok Nan Indah di Arosuka.
Selain Bupati Solok, dihadiri oleh Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus yang diwakili oleh Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Sumbar Dr. Wisma Edrimon, M.Pd, hadir juga Kepala Dinas PDK Kabupaten Solok Zulkisar, Ketua Forum PKBM H. Syafrizal Ben dan Narasumber Dra. Hj. Sumarni, Kemudian diikuti oleh para peserta seminar Gebyar Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana Zainal Jusmar melaporkan bahwasanya Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) ini merupakan gerakan yang didorong oleh pemerintah dalam rangka bagaimana kaum perempuan khusunya di daerah marginal agar bisa diberdayakan.
“Pandemi Covid-19 ini, hampir membuat semua orang terdampak, terutama pada kaum perempuan yang rapuh terhadap sesuatu hal permasalahan, maka dengan itu, melalui gerakan ini mampu memberikan peluang dan penguatan kepada kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan, keterampilan dan kecakapan hidup agar lebih terampil lagi dalam mengembangkan potensi yang di miliknya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zainal Jusmar menerangkan bahwa dasar dari kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini ialah merujuk kepada Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Menengah Nomor 4060/C/HK/2020 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan DIPA Satuan Kerja Direktorat Pendidikan Masyarakat Khusus tahun 2020 Nomor SP DIPA-023.03.1.6666028/2020 revisi 01 tanggal 04 Mei 2020.
“Kemudian, maksud dan tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perempuan untuk memperoleh pendidikan di masa normal maupun di tengah pandemi Covid-19 serta menambah wawasan perempuan agar para perempuan memposisikan dirinya sebagai mitra baik bagi keluarga maupun masyarakat dan, juga untuk memberikan tambahan bekal keterampilan kepada perempuan yang terdampak Covid-19 untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi perempuan yang mandiri,” terangnya.
Terakhir, Zainal Jusmar menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok serta sahabat Dikmas dan diikuti secara Zoom Meeting di 14 titik PKBM, dengan jumlah peserta sebanyak 350 (tiga ratus lima puluh) orang dan secara tatap muka sesuai Protokol Kesehatan, yang berbentuk pameran dengan menampilkan hasil dari produk keterampilan peserta di 10 lembaga penerima bantuan PKHP.
Beriringan dengan itu, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi kegiatan GP3M tersebut, menjelaskan bahwa untuk menjawab tantangan tentunya pendidikan menjadi bidang prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia untuk kaum perempuan, guna untuk mengangkat martabat kaum perempuan, seperti perjuangan tokoh wanita Raden Ajeng Kartini, dimana? Beliau berusaha untuk mensejajarkan hak perempuan melalui emansipasi wanita yang menjadi dasar perjuangan dan pembangunan kesejateraan kaum wanita ke depannya.
“Dalam hal ini, pemberdayaan perempuan memiliki bidang garapan yang sangat luas, maka diperlukan gerakan-gerakan serta program pendidikan kesetaraan perempuan di berbagai pendidikan vokasi lainnya,” tambahnya.
“Pemberdayaan perempuan ini, seyogyanya lebih di tekankan kepada upaya untuk membuat perempuan Indonesia bisa mandiri dengan mempunyai jiwa kewirausahaan yang handal di bidangnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Solok H. Gusmal mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Masayarkat dan pendidikan, Khusus Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah menunjuk Kabupaten Solok sebagai pelaksana kegiatan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKHP).
H. Gusmal berharap, semoga peserta yang mendapat pelatihan pendidikan pada hari ini dapat merubah dan menambah :
- Wawasan berfikir/cara pandang perempuan pedesaan dalam menyikapi persoalan kehidupan sehari-harinya.
- Meningkatan kecakapan personal, akademik, sosial dan vokasional peserta didik pendidikan pemberdayaan perempuan.
- Menggerakan potensi sumber daya alam pedesaan melalui kegiatan produktif desa vokasi.
- Meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi kaum perempuan pada umumnya dan Kabupaten Solok khusunya, sehingga bisa lebih meningkatkan pendapatan keluarga.
“Dengan demikian akan terbukanya komunikasi masayrakat dan munculnya kelompok-kelompok usaha mikro (Home Industri) yang dapat mendukung ekonomi kreatif masyarakat Kabupaten Solok dimasa yang akan datang,” tutup Bupati Solok H. Gusmal.
(Andar MK)