Belajar Tatap Muka 2021, Anggota DPRD Padang Berikan Dukungan Asal Perketat Protokol Kesehatan

Helmi Moesim, Anggota DPRD Padang.
Helmi Moesim, Anggota DPRD Padang.

Rencana pemerintah membuka sekolah, untuk pembelajaran tatap muka di Januari 2021 mendapatkan dukungan DPRD Kota Padang. Kendati demikian, pembukaan sekolah itu harus disertai penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Tetapi hal itu harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, karena saat ini penularan wabah Covid-19 masih terus berlangsung. Bahkan menunjukkan tren peningkatan dalam minggu-minggu terakhir ini,” ujar Anggota DPRD Kota Padang, Helmi Moesim, Minggu (22/11/2020).

Ia menegaskan, jika pemerintah harus memastikan syarat-syarat pembukaan sekolah tatap muka terpenuhi. Di antaranya adalah, ketersediaan bilik disinfektan, sabun dan wastafel untuk cuci tangan, hingga pola pembelajaran yang fleksibel. Selain itu, pihak penyelenggara sekolah, juga harus memastikan jika physical distancing.

Bacaan Lainnya

Anggota DPRD Kota Padang, Nila Kartika menyambut baik rencana Mendikbud Nadiem Makarim, untuk membuka sekolah pada Januari 2021 mendatang. Hanya saja, katanya, ketika sekolah kembali dibuka yang harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, karena saat ini penularan wabah Covid-19 masih terus berlangsung.

Menurutnya, pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka menjadi kebutuhan, khususnya di Padang. Sebab, pembelajaran jarak jauh atau daring tidak bisa berjalan efektif karena minimnya sarana-prasarana pendukung dan akses internet yang tidak merata. Apalagi, di beberapa kecamatan selama pandemi Covid-19 siswa benar-benar tidak bisa belajar karena sekolah ditutup.

“Kondisi ini sesuai dengan laporan terbaru World Bank (WB) terkait dunia pendidikan Indonesia akan memunculkan ancaman loss learning, atau kehilangan masa pembelajaran bagi sebagian besar peserta didik di Indonesia,” ucapnya.

Ia menilai, pembukaan sekolah dengan pola tatap muka akan mengembalikan ekosistem pembelajaran bagi para siswa. Kendati demikian, ia menegaskan pemerintah harus memastikan syarat-syarat pembukaan sekolah tatap muka agar tetap terpenuhi. “Waktu belajar juga harus fleksibel, misalnya siswa cukup datang sekolah 2-3 seminggu dengan lama belajar 3-4 jam saja,” ujarnya.

Anggota DPRD Faisal Nasir mendukung, kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan mulai Januari 2021. Ia juga berharap, Pemko Padang segera menanggapi dan menyusun prokes dalam pembelajaran tatap muka tahun ajaran 2020/2021.

Sementara, Pengamat Pendidikan dari UNP, D Fitri Arsih menjelaskan, sah-sah saja sekolah jika dibuka kembali, asal masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan benar.

“Jangan samakan daerah satu dengan daerah lainnya. Jika daerah itu siap, dan penurunan pademi yang siknifikan maka sekolah di daerah tersebut kembali di buka. Asal, masyarakat tetap komitmen dalam menjalankan protokol kesehatan dengan benar,” ucapnya.

Ia menjelaskan juga siswa di dalam lokal harus melakukan physical distancing, sesuai SOP protokol kesehatan. “Mencuci tangan, memakai masker, serta menjaga jarak menjadi sesuatu yang penting dilakukan di saat adaptasi kebiasaan baru ini. Siswa di dalam lokal harus berjarak minimal 1,5 m dengan siswa lainnya,” paparnya. (Ha)

Pos terkait