Hari ini Satuan tugas Penanganan covid-19 pemerintah Kabupaten Solok kembali merelease Informasi terkait dengan perkembangan pandemi covid-19 kepada awak media topsumbar.co.id pada hari Selasa, 17 November 2020, guna untuk di informasikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar, Negara Republik Indonesia.
Dinas Kesehatan yang tergabung dalam satuan tugas Penanganan covid-19, sekaligus sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pengendalian covid-19 di daerah, kembali mengeluarkan data penambahan jumlah kasus covid-19 pada hari ini, yang di sampaikan oleh Kabag Humas Pemkab Solok, Syofiar Syam, S. Sos, M. Si
Syofiar Syam menjelaskan bahwa pada hari ini terjadi penambahan jumlah kasus komfirmasi positif covid-19 di daerah Kabupaten Solok sebanyak 4 (empat) orang, berikut rincian identitasnya :
1. Laki-laki, Umur 53 tahun, beralamat di Nagari Koto Baru Kecamatan Kubung, yang bersangkutan adalah ASN dan merupakan kasus Suspect yang mempunyai gejala hilangnya rasa penciuman, saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.
2. Perempuan, Umur 34 tahun, beralamat di Nagari Saning Bakar Kecamatan X Koto Singkarak, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang mempunyai gejala hilangnya rasa penciuman dan saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.
3. Perempuan, Umur 29 tahun, beralamat di Nagari Selayo Kecamatan Kubung, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang mempunyai gejala mual, pusing, demam, batuk dan saat ini sedang Karantina Mandiri dirumah.
4. Perempuan, Umur 37 tahun, beralamat di Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti, yang bersangkutan merupakan pasien melakukan pemeriksaan Spesimen ibu hamil yang akan melahirkan dan saat ini sedang Dirawat di RSUD M. Natsir Solok.
Dengan adanya penambahan jumlah kasus komfirmasi positif covid-19 tersebut, maka secara keseluruhan jumlahnya sudah tercatat sebanyak 367 (tiga ratus enam puluh tujuh) orang di daerah Kabupaten Solok, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 86 (delapan puluh enam) orang dan dirawat sebanyak 14 (tiga belas) orang dan Sembuh sebanyak 256 (dua ratus lima puluh enam) orang serta yang Meninggal Dunia sebanyak 11 (sebelas) orang, terangnya.
Selanjutnya, Syofiar Syam juga menjelaskan bahwa hari ini tidak ada pasien yang Terkomfirmasi Positif covid-19 yang Sembuh, yang ada penambahan jumlah kasus Suspect covid-19 yang Dirawat sebanyak 2 (dua) orang di daerah Kabupaten Solok, berikut rincian identitasnya :
1. Perempuan, Umur 52 tahun, beralamat di Nagari Simpang Tanjuang Nan IV Kecamatan DanauKembar, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang dirawat di RSUD Arosuka.
2. Perempuan, Umur 59 tahun, beralamat di Nagari Sungai Janiah Kecamatan Gunung Talang, yang bersangkutan merupakan kasus Suspect yang dirawat di RSUD Arosuka.
Kemudian, yofiar Syam, S. Sos, M. Si juga menerangkan bahwa sampai saat ini untuk Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak Pemeriksaan Spesimen sudah dilakukan sebanyak 5.070 (lima ribu tujuh puluh) orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan Pool Test Kabupaten Solok.
Seterusnya, Kabag Humas Syofiar Syam memaparkan total jumlah, baik itu Terkomfirmasi Positif covid-19, yang Dirawat, Karantina Mandiri dan Sembuh serta Meninggal Dunia di per Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, berikut rinciannya :
1. Untuk Kecamatan X Koto Singkarak, total kasus Konfirmasi Positif covid-19 berjumlah 41 orang yang di
Karantina Mandiri 8 orang, Dirawat 2 orang dan yang Sembuh sebanyak 28 orang serta Meninggal Dunia sebanyak 3 orang.
2. Untuk Kecamatan Pantai Cermin, total kasus konfirmasi covid-19 sebanyak 5 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri tidak ada, Dirawat juga tidak ada dan yang Sembuh sebanyak 4 orang serta Meninggal Dunia sebanyak 1 orang.
3. Kecamatan Kubung total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 180 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 46 orang dan Sembuh sebanyak 125 orang serta Meninggal Meninggal Dunia sebanyak 3 orang dan Dirawat 6 orang.
4. Untuk Kecamatan Lembah Gumanti total kasus Konfirmasi covid-19 sebanyak 9 orang, terdiri dari Dirawat 3 orang, Sembuh 2 dan Meninggal Dunia 4 orang serta Karantina Mandiri tidak ada.
5. Untuk Kecamatan Junjung Sirih total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 8 orang yang terdiri dari, Sembuh 8 orang, Karantina Mandiri serta Dirawat Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.
6. Kecamatan X Koto Diatas total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 9 orang, yang terdiri dari yang Sembuh sebanyak 9 orang, sedangkan untuk pasien Karantina Mandiri dan Dirawat, Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.
7. Untuk Kecamatan Gunung Talang total kasus Konfirmasi covid-19 sebanyak 83 orang, yang terdiri dari Karantina Mandiri sebanyak 21 orang dan Sembuh 59 orang serta Dirawat 3 orang dan Meninggal Dunia tidak ada.
8. Kecamatan Payung Sekaki total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 2 orang, yang terdiri dari Sembuh sebanyak 1 orang dan dirawat 1 serta Karantina Mandiri Meninggal tidak ada.
9. Kecamatan Lembang Jaya total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 3 orang, yang terdiri dari, Sembuh sebanyak 3 orang dan Karantina mandiri, Dirawat serta Meninggal tidak ada.
10. Kecamatan Bukit Sundi total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 10 orang, yang terdiri dari Sembuh sebanyak 9 orang dan Karantina Mandiri 1 orang, Dirawat serta Meninggal tidak ada sama sekali.
11. Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 3 orang, yang terdiri Sembuh 2 orang dan Karantina Mandiri 1 serta Meninggal dunia dan dirawat tidak ada sama sekali.
12. Kecamatan Hiliran Gumanti, total kasus Konfirmasi covid-19 berjumlah 4 orang, yang Sembuh sebanyak 3 orang, Karantina Mandiri 1 orang, Dirawat dan Meninggal tidak ada sama sekali.
13. Kecamatan Tigo Lurah, total kasus komfirmasi covid-19 berjumlah 1 orang, yang terdiri dari Sembuh 1 orang dan Karantina Mandiri, Dirawat, Sembuh serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.
14. Kecamatan Danau Kembar, total kasus komfirmasi covid-19 berjumlah 1 orang, yang terdiri dari Sembuh 1 orang dan Dirawat, Karantina mandiri serta Meninggal Dunia tidak ada sama sekali.
Kemudian Syofiar Syam, S. Sos, M. Si juga menyampaikan bahwa berdasarkan indikator Kesehatan masyarakat untuk penetapan zonasi suatu daerah dengan data onset (bukan data publish) yang di update sekali seminggu oleh Diskominfo Provinsi Sumatera Barat, di dapat hasil bahwa tidak ada lagi daerah di Sumbar dalam zona merah dan hijau.
Berikut hasil perhitungan data skor pada minggu ke-36 (15- 21 November 2020) pada zonasi di masing-masing daerah yang ada di Sumatera Barat, Berikut rincian datanya :
1. Zona Merah dengan Resiko Tinggi (Skor nya di mulai dari 0 – 1,8)
–
2. Zona Oranye dengan Resriko Sedang
(Skor nya dimulai dari angka 1,81 – 2,40)
A. Kabupaten Pasaman Barat (Skor nya 2,31)
B. Kabupaten Agam (Skor nya 2,31)
C. Kabupaten Dharmasraya (Skor nya 2,30)
D. Kabupaten Tanah Datar (Skor nya 2,23)
E. Kabupaten Padang Pariaman (Skor nya 2,22)
F. Kabupaten Solok Selatan (Skor nya 2,18)
G. Kabupaten Pesisir Selatan (Skor nya 2,18)
G. Kota Payokumbuah (Skor nya 2,16)
H. Kabupaten Solok (Skor nya 2,12)
J. Kota Padang (Skor nya 2,04)
K. Kabupaten 50 Kota (Skor nya 1,84)
Dalam hal ini, Semakin rendah Skor pada daerah tersebut maka, semakin kurang baik kondisi pencegahan dan penanganan Covid-19.
3. Zona Kuning dengan Resiko Rendah
(Skor nya dimulai dari angka 2,41 – 3,0)
A. Kota Solok (Skor pada 2,55)
B. Kota Sawahlunto (Skor nya 2,51)
C. Kabupaten Pasaman (Skor nya 2,50)
D. Kota Pariaman (Skor nya 2,46)
E. Kota Padang Panjang (Skor nya 2,45)
F. Kabupaten Kepulauan Mentawai (Skor nya 2,42)
G. Kabupaten Sijunjuang (Skor nya 2,42)
H. Kota Bukittinggi (Skor nya 2,42).
Dalam hal ini, semakin tinggi skor pada daerah tersebut, maka, semakin baik pula dalam pengendalian penyebaran covid-19 di daerah.
4. Zonasi Hijau atau Tidak Ada Kasus, artinya, tidak ada tercatat penambahan kasus covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus Meninggal Dunia dalam 1 bulan terakhir.
Kemudian, Syofiar Syam juga menerangkan 15 (lima belas) indikator kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 (sebelas) indikator epidemiologi, 2 (dua) indikator surveilans kesehatan masyarakat dan 2 (dua) lagi pelayanan kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah, Berikut rincian indikator tersebut :
1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
7. Kenaikan jumlah kasus sembuh dari kasus positif
8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dan pengawasan dari ODP dan PDP
9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
11. Rt – angka reproduksi efektif kurang dari 1 (sebagai indikator yang ditriangulasi)
12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
13. Positivity rate kurang dari 5%
(dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)
14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19.
15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP dan pasien positif Covid-19, tutup Syofiar Syam, S. Sos, M. Si.
Andar MK.