Talk show yang digelar Universitas Terbuka Padang bersama insan pers di Sumatera Barat, Senin (28/09/2020) berjalan sukses. Sebanyak 80 peserta bergabung dalam acara virtual tersebut nampak antusias mendengarkan materi dan penjelasan dari Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D.
Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. merasa senang bisa melakukan bincang-bincang bersama insan pers, bahkan Prof Ojat juga menawarkan kepada wartawan agar bisa menambah pendidikan di Universitas Terbuka. Ia memastikan bahwa Universitas Terbuka tidak pernah memberikan pendidikan yang ecek-ecek kepada masyarakat. Universitas Terbuka sudah mendatangkan International Council for Open and Distance Education (ICDE) untuk melakukan quality review terhadap UT.
“Untuk melihat bagaimana kualitas UT sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia menerapkan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ) dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat,” ungkap Prof. Ojat.
Dalam talk show tersebut, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. memaparkan bahwa saat ini tantangan teknologi dalam pendidikan pembelajaran online dan pembelajaran jarak jauh menjadi pilihan yang strategis bagi pendidikan tinggi di Indonesia. Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta didorong oleh Kemenristekdikti untuk melakukan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran melalui daring. Hal ini guna mendorong PJJ agar penyelenggaraan pendidikan secara cepat, ekonomis dan berkualitas.
Prof Ojat juga menjelaskan bagaimana perkembangan Universitas Terbuka Siber (UTS). Transformasi UT dilakukan mulai dari pendaftaran, pembelajaran, hingga ujian yang telah dilakukan sepenuhnya secara daring melalui sistem manajemen pembelajaran yang terintegrasi.
Permintaan Mendikbud mengenai akselerasi terbentuknya UT Siber (UTS), Prof Ojat menyatakan, pihaknya siap untuk menjadi motor penggerak dari lembaga yang menjadi “marketing galery” pendidikan jarak jauh PTN dan PTS yang ada di Indonesia.
UTS ini nantinya akan memonitor kualitas pembelajaran daring ini terjaga. “Dengan adanya UT Siber dan institut ini akan dilihat kualitas konten, media, IT, dan pembelajaran,” terang Prof Ojat.
Di masa mandemi Covid-19 ini, UT juga telah menyiapkan program UT peduli bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan upaya meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terjangkit Covid-19, UT berkomitmen membantu masyarakat, PTN dan PTS yang ingin melaksanakan online learning sebagai salah satu solusi alternatif layanan perkuliahan pengganti tatap muka. Selain menyediakan lms.ut.ac.id, UT juga memberikan layanan Ruang Baca Virtual (RBV) yang menyediakan bahan ajar digital untuk 1.350 matakuliah melalui website.
Terkait bahan ajar digital, Prof. Ojat menjelaskan, UT selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas belajar mahasiswa melalui media elektronik dengan bahan ajar digital secara gratis. Selain itu, dengan kualitas pendidikan yang berkualitas UT juga murah dalam perkuliahan, hanya dengan Rp36 ribu per SKS kita sudah bisa kuliah di UT.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran UT yang sudah menjadi rujukan pendidikan di tanah air, bisa jadi solusi seluruh anggota masyarakat, Bagaimana bisa mengakses pendidikan dalam masa Covid-19 ini, UT siap bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat, walaupun saat ini kita dalam masa adaptasi kebiasaaan baru UT bisa memberikan bantuan, mendampingi teman-teman membangun pendidikan, memberikan alternatif dan solusi pada masyarakat dengan mengimplementasikan pendidikan jarak jauh dengan benar,” tutur Prof. Ojat Darojat di akhir acara.
Ikut dalam acara talk show tersebut, Direktur UPBJJ Universitas Terbuka Padang Dra. Yusrafiddin, M.Pd dan jajaran, Ketua PWI sumatera Barat, H. Heranof Firdaus, S.Sos, dan, Owner Topsumbar Siti Rahmadani Hanifah, beserta puluhan media online, cetak, radio dan televisi yang ada di Sumatera Barat. (Hanny)