Terkait penyegelan rumah pribadi Wakil Bupati (Wabup) Solok Yulfadri Nurdin, yang diduga dilakukan oleh beberapa orang yang mengaku anggota Laskar Merah Putih pada Senin malam sekitar jam 01.30 WIB (Dini hari), Wakil Bupati Solok sangat terkejut.
Pada TopSumbar.co.id, Selasa (15/9/2020), Yulfadri Nurdin menyebutkan terkait kejadian tersebut, istri dan anak-anaknya serta keluarga besar sangat terpukul. Namun ia tetap menenangkan pasca penyegelan rumah yang diduga anggota Laskar Merah Putih itu.
Sebelumnya, sempat beredar video penyegelan rumah pribadi milik orang nomor dua di Kabupaten Solok itu, oleh sekelompok orang yang diduga anggota Laskar Merah Putih.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 56 detik itu, terlihat sekelompok orang memasang spanduk bertuliskan “Rumah Ini Disegel, Sampai Ada Kelunasan Utang”. Sekelompok orang itu terlihat mengenakan pakaian seragam Laskar Merah Putih.
Disebutkan Yulfadri Nurdin, penyegelan itu dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya. Saya juga baru tahu rumah saya disegel sekelompok orang orang yang mengaku orang suruhan Epyardi Asda.
“Bahkan sebelumnya juga pernah didatangi oleh ormas itu sebanyak 7 orang, ketika berada di rumah dinas tapi tidak saya layani. Saya heran juga, kenapa Ormas bisa melakukan penyegelan seperti ini,” paparnya.
Terkait persoalan utang, Yulfadri mengaku memang pernah berutang kepada Epyardi Asda. Namun, utang itu sudah ia lunasi.
“Kalau persoalan ini terkait utang piutang, itu sudah selesai. Epyardi Asda yang menyodorkan pinjaman ke saya. Utang itu sudah saya bayar sebanyak Rp500 juta, kalau Pak Epy merasa belum dibayar, silakan tempuh jalur hukum,” tutupnya. (Andar MK)