Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Walikota dan Wakil Walikota Solok Reinier-Andri Maran menghadiri acara silaturrahmi bersama masyarakat Kampung Jao Kota Solok, Jumat malam (18/9/2020). Kedatangan Bapaslon tersebut sekaligus mengapresiasi atas relawan yang secara inisiatif menyumbangkan waktu, tenaga dan lainnya dalam memenangkan Reinier-Andri Maran, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 esok.
Dalam kesempatan itu, Joni sebagai perwakilan relawan Kampung Jao mengucapkan ucapan terima kasih pada Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota Solok Reinier-Andri Maran, yang telah berkenan hadir ke Kampung Jao dalam rangka silaturrahmi bersama masyarakat.
Selain itu, Joni juga menyampaikan keinginan dari masyarakat Kampung Jao untuk berdiskusi setentang Pilkada 2020.
Sementara itu tokoh masyarakat lainnya dalam pertemuan itu juga menyampaikan maaf pada Bapaslon Walikota, dan Wakil Walikota Solok itu terkait kehadiran “Niniak mamak” lainnya yang belum sempat hadir dalam pertemuan tersebut.
“Mewakili Niniak Mamak yang lain, kita meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Reinier Datuak Mangkuto Alam, dan Andri Maran atas belum sempatnya niniak mamak yang lain di silaturrahmi pertama di Kampung Jao ini,” katanya.
Tokoh masyarakat itu juga menyarankan pada Bapaslon, ataupun pada relawan agar dalam mencari suara nantinya tidak menjelekkan kandidat lain. Ia juga meminta Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota Solok itu, untuk sering bersilahturahmi bersama masyarakat Kampung Jao.
“Sebab, Kelurahan Kampung Jao adalah kelurahan yang paling banyak jumlah pemilihnya dari kelurahan lainnya di Kota Solok ini,” ungkapnya.
Reinier Datuak Mangkuto Alam dalam pertemuan itu juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya pada masyarakat Kampung Jao yang telah berinisiatif untuk menjadi relawan untuk memenangkan Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota Solok Reinier-Andri Maran.
“Semoga pertemuan dan silaturrahmi ini menjadi amal ibadah bagi kita semua. Kami juga mengajak relawan untuk tidak menjelekkan, kandidat lainnya sesuai dengan harapan Niniek Mamak kita, dan kita harus sepakat tentang hal itu,” ucap Reinier Datuak Mangkuto Alam.
“Permasalahan yang sedang dihadapi oleh Kota Solok diantaranya kurangnya lapangan pekerjaan, disamping itu juga persoalan narkoba yang mengancam anak-anak kita. Seperti hidup dalam keterpaksaan, tidak adanya pekerjaan namun kebutuhan untuk makan tak bisa dihindarkan,” jelasnya.
Dalam acara silaturrahmi itu, Reinier Datuak Mangkuto Alam juga memaparkan bahwa pemerintah itu berkewajiban mengayomi masyarakatnya, pemerintah itu berkewajiban memberikan perhatian pada masyarakatnya dan pemerintah itu berkewajiban mengatur masyarakat, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat itu.
“Kami (Reinier-Andri Maran) berkeinginan Kota Solok ini seperti Cibaduyut. Dimana masyarakat bisa membuat kerajinan sendal dan sepatu dan ini adalah salah satu program untuk membuka lapangan pekerjaan,” sebutnya.
Dilanjutkan Reinier, berapa banyak siswa sekolah yang butuh sepatu dan berapa banyak masyarakat yang butuh sendal setiap tahunnya. Belum lagi pegawai atau ASN (Aparatur Sipil Negara).
“Selain itu jika kita diberi kesempatan, insya Allah kita akan membuka keterampilan menjahit ataupun keterampilan lainnya bagi kaum milenial dalam menambah pendapatannya. Disamping itu, nantinya biaya pendidikan dan kesehatan akan kita bebaskan,” tuturnya.
Diterangkan Reinier Datuak Mangkuto Alam, alhamdulillah sampai hari ini saya adalah termasuk kepala daerah yang tidak tersandung kasus korupsi, dan kita tak ingin ada Walikota dan Wakil Walikota Solok Solok memakai rompi orange Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Senada, Calon Wakil Walikota Solok Andri Maran dalam pertemuan itu juga menyampaikan, bahwa Pasangan Reinier-Andri Maran programnya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Solok.
“Silahkan kepercayaan diberikan kepada kami sebagai orang-orang yang ‘besiknya’ pengusaha, untuk menjalankan program peningkatan ekonomi dalam mensejahterakan masyarakat Kota Solok,” ujar Andri Maran.
Apalagi Kampung Jao, tambahnya, yang tepatnya untuk pusat pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena di Kampung Jao ini tidak ada wilayah persawahan. Makanya yang harus dikembangkan di sini adalah ekonomi kreatif.
“Jika kita diamanatkan nanti, pada bidang kesehatan, bagi Manusia Lanjut Usia (Manula) kesehatannya akan diperiksa setiap minggu di rumahnya. Artinya orang kesehatan akan didatangkan ke rumah kita dalam membantu mengecek kesehatan orang tua kita,” tutupnya. (Red)