Bupati Solok H. Gusmal, SE. MM menyampaikan orasi ilmiah secara virtual pada acara Dies Natalis Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Solok Nan Indah, Senin 14 September 2020 di Rumah Dinas Bupati Solok (Guest House) Arosuka.
Selain Bupati Solok yang ikut tergabung dalam acara Dies Natalis STA’I tersebut, Bupati juga didampingi oleh Asisten Koor Ekbangkesra (Medison) dan Kabag Humas (Syofiar Syam, S. Sos, M. Si), kabag KSD (Devi Pribadi) serta Kabag Kesra (Ahpi Gusta Tusri, SSTP). Selain itu, Wakil Wali Kota Solok (Reinier, ST. MM) juga nampak ikut tergabung dalam acara tersebut, Kemudian hadir juga Dewan Pembina YP3SNI (H. Gusrizal Gazahar, Lc. M.Ag / Ketua MUI Sumbar) dan Ketua YP3SNI (Dr. Masri Elmahsyar Biddin, MA), Ketua STAI Solok Nan Indah (Drs. H. Kardinal N, MM) serta Ketua Yayasan Suluah Anak Nagari (Dr. Oknovia Susanti, M. Eng).
Pada kesempatan tersebut, Ardi Satria sebagai Ketua Panitia melaporkan bahwa kegiatan dies natalis ke 23 ini, kita memberi tema menjadikan STAI SNI sebagai kampus yang unggul dan kompetitif di Sumbar, karena STAI SNI ini mulai berdiri pada tanggal 5 September 1997 lalu. Dies natalies ke 23 ini dilaksanakan secara virtual disebabkan karena pandemi covid-19 masih mewabah dan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara tatap muka dengan jumlah banyak orang, terangnya.
Kemudia, Ardi Satria menyampaikam bahwa dalam memperingati dies natalis ini, ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan diantaranya lomba cerpen antar SMA/sederajat se-Sumbar, lomba baca puisi tingkat umum skala nasional, webinar tentang pendidikan serta tabligh akbar yang sudah dilaksanakan di Nagari Dilam, Kecamatan Bukit Sundi dan Nagari Salimpek, kegiatan tersebut juga dalam memperingati tahun baru islam 1442 H.
Beriringan dengan itu, Ketua STA’I SNI, Drs. H. Kardinal, N. MM dalam sambutannya mengatakan bahwa di usia STA’I yang ke 23 tahun ini, STAI SNI akan terus bertekad untuk membuktikan eksistensi diri di tengah-tengah masyarakat Kab/Kota yang ada di Sumatera Barat khususnya. Dan, kita juga akan terus melakukan pembenahan menuju yang lebih baik lagi agar STAI SNI kembali diminati oleh masyarakat luas, tambahnya
Kemudian, kampus STAI SNI ini akan terus melakukan berbagai inovasi-inovasi untuk kedepan serta meningkatkan sarana dan prasarana atau fasilitas, guna untuk kemajuan kampus STAI SNI dimasa yang akan datang, ungkap Drs. H. Kardinal.
Terakhir, Drs. H. Kardinal, N. MM berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah terus mengalir, demi mewujudkan STAI yang berkualitas di tengah persaingan dengan perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta.
Kemudian, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM dalam orasinya sebagai peran tokoh Solok Saiyo Sakato dalam memajukan Perguruan Tinggi Agama Islam di Sumatera Barat, dalam orasinya mengatakan bahwa daerah Solok Saiyo Sakato ini sudah terbagi menjadi tiga bagian secara administrasi pemerintahan yakni S3 – Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan, walaupun ada pembagian ini, tapi kita tetap sama-sama yakin bahwa kepedulian masyarakat akan pendidikan di daerah masih sangat tinggi demi mewujudkan generasi penerus yang baik kedepannya.
Untuk itu, jika kita sudah bertekad untuk kembali menjayakan kampus STAI SNI, maka seluruh unsur masyarakat harus sepakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta segala fasilitas dan kebutuhan kampus, termasuk dengan meningkatkan mahasiswa dari tahun ke tahun, ungkapnya.
Karena, sampai saat ini, para perantau Solok Saiyo Sakato sudah tersebar di berbagai penjuru daerah, maka dari itu kita juga harus menggandeng para perantau dalam memajukan kampus di daerah, agar bisa bersaing dengan kampus-kampus lain yang ada di Sumatera Barat khususnya, tambah Bupati.
Kemudian, H. Gusmal juga menyampaikan bahwa salah satu alasan kita untuk kembali memajukan kampus di daerah (STAI SNI) ialah sejarah yang ada di wilayah Sumbar, karena sejak dahulu Sumbar selalu menghasilkan tokoh-tokoh tingkat Nasional yang memperjuangkan serta mengisi kemerdekaan RI.
Di Sumbar (khusunya Solok Raya) mesti memiliki dan mengembangkan pendidikan Agama Islam di berbagai jenjang pendidikan, untuk itu diharapkan agar Pendidikan agama islam tidak berhenti hanya pada tingkat surau, MDA, sekolah dasar / sekolah menengah saja, namun hendaknya juga sampai pada tingkat Perguruan Tinggi, tuturnya.
Saat ini, menyoal tentang pendidikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Solok sudah memulai dengan membuat program Sekolah Umum Berbasis Pesantren (SUBP), mulai dari tingkat SD dan SMP, dengan demikian pemerintah kabupaten Solok berharap juga kepada pemerintah provinsi agar menerapkan SUBP di tingkat SMA, lanjut H. Gusmal.
Terakhir, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM menyampaikan, Pemerintah daerah yang bersinergi dengan tokoh S3 akan terus mendorong pengembangan sektor pendidikan umum dan pendidikan islam di daerah, dengan begitu bisa melahirkan generasi emas yang berkarakter serta berkepribadian baik dengan bekal ilmu yang cukup nantinya.
(Andar MK)