DPRD Kota Padang menggelar acara silaturahmi bersama beberapa organisasi yang ada di Kota Padang, acara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Padang Syafrial Kani bertempat di restoran Sederhana, Rabu (30/09/2020).
Dalam acara tersebut hadir Dewan Pendidikan yang diketuai oleh Prof. Ganefri. Ia mengatakan, dalam wabah Covid-19 ini, pendidikan harus jadi perhatian bersama. Perlu dukungan DPRD dalam sarana prasarana pembelajaran online baik itu daring maupun luring. Selain itu, guru juga harus dilatih untuk menghadapi teknologi Industri 4.0, semua harus dipersiapkan.
Prof Ganefri juga menegaskan, saat Covid-19 ini, pendidikan tidak boleh berhenti. Pendidikan bisa berjalan berdampingan dengan Corona, namun tetap dengan menetapkan protokol kesehatan.
Ganefri yang juga merupakan Rektor UNP ini mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan juga akan berpengaruh pada perilaku siswa, terutama pendidikan dasar. PJJ agak sulit menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kompetensi pendidikan yang sudah disusun. Sedangkan, pendidikan dasar adalah pondasi dasar untuk anak-anak yang akan beranjak remaja dan dewasa.
“Kita perlu mencarikan solusi, saya mengusulkan pembelajaran tatap muka ada,” ujar Ganefri.
Ganefri mengatakan pembelajaran tatap muka tetap harus dilakukan dengan cara memaksimalkan peran orang tua, lebih diintensif. “Dengan kondisi pandemi ini, orang tua lebih berperan sebagai guru dengan homeschooling,” tambah Ganefri.
Kedepan orang tua perlu diberikan pemahaman agar menerapkan homeshcooling juga. Sebab siswa hari ini banyak di rumah pembalajarannya dan peran guru sudah diganti orang tua, sambungnya.
Selain itu juga ada Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sumatera Barat, Prof.H.Duski Samad, M.Ag. Ia juga menyampaikan masalah pendidikan saat Covid-19. Ia mengajak seluruh unsur agar memanfaatkan masjid sebagai tempat pengembangan pendidikan. Kita bisa sediakan wifi gratis di masjid, katanya.
Banyak hal yang bisa dilakukan di masjid demi membangun kemaslahatan umat seperti memberdayakan ekonomi syariah yakni membentuk lembaga keuangan mikro berbasis syariah dengan mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) maupun mengembangkan zakat wakaf. Adapun bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan masjid kepada umat diantaranya zakat, qurban, haji, medis, pengurusan jenazah serta pendidikan.
Ada juga, Ketua Forum Kota Sehat Kota Padang, Rukayah Anwar menyampaikan masyarakat Kota Padang harus memiliki akses sanitasi atau jamban layak. Saat ini ada 3000 lebih masalah jamban berada di daerah pinggiran seperti Pauh, Koto Tangah, Kuranji.
“Dengan melakukan pemicuan kepada masyarakat yang belum ada akses jamban sehat untuk bisa akses, agar tetap ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh OPD terkait,” katanya.
Sementara, Forum DAS Kota Padang menyampaikan sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di Kota Padang perlu direhabilitasi kembali karena saat musim penghujan telah berdampak dengan terjadinya banjir.
Ketua Forum DAS Padang, Isril Berd menjelaskan saat ini hutan di daerah aliran sungai Kota Padang perlu diperbaiki, apalagi saat ini ada lima DAS yang masih dalam kondisi sakit. Ia mengatakan harus ada perbaikan secepat mungkin, karena Kota Padang sendiri dalam area rawan bencana alam dan salah satunya ialah banjir termasuk banjir bandang.
Tidak hanya itu, sekitar 30 kawasan hutan di Padang sudah menjadi area permukiman dan 15 persen kawasan hutan menjadi daerah bencana banjir, sebutnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Syafrial Kani menyatakan sesegera mungkin akan membahas dan mencarikan solusinya. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD kota Padang Arnedi Yamen, Anggota DPRD Helmi Moesim, Azwar Siri, Osman Ayub, Pun Ardi, didampingi Kabag Marzuki. (Ha)