Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni menegaskan pihaknya akan membangun kembali semua rumah warga yang hancur akibat bencana banjir yang terjadi Rabu (23/09/2020) di daerah itu.
Untuk mendapatkan data yang akurat, pihaknya memerintahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama pihak kecamatan dan pemerintahan nagari, segera menuntaskan pendataan.
“Untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban akibat banjir, terutama bagi rumahnya yang hancur akan segera kita bangun melalui bantuan bedah rumah,” katanya kepada wartawan saat meninjau masyarakat korban banjir di Nagari IV Koto Hilie, Batang Kapas dan Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai, Kamis (24/09/2020).
Pada kesempatan itu, Bupati Hendrajoni, juga menyerahkan bantuan beras dua ton dan mengirim 500 nasi bungkus untuk korban banjir. Beras tersebut oleh pemerintah nagari pada saat itu langsung di bagikan kepada Kepala Keluarga (KK) masing-masing 10 kg.
“Saya sudah pesan langsung kepada salah satu rumah makan agar mengirim nasi bungkus ke lokasi banjir di Palobanda dan sekitarnya,” kata bupati.
Ditambahkannya, masyarakat tidak perlu cemas berkaitan kebutuhan beras bagi masyarakat yang menjadi korban bencana selama masa tanggap darurat, karena daerah itu masih memiliki cadangan beras di gudang Bulog.
“Stok beras cukup, sehingga masyarakat tidak perlu cemas dan segera melapor kepada wali nagari bila menjadi korban bencana agar bantuan bisa segera disalurkan. Sebab saya tidak menginginkan ada masyarakat saya yang lapar karena tidak mendapat makanan akibat bencana ini,” tegasnya.
Dia berharap kepada masyarakat yang menjadi korban banjir di beberapa kecamatan dan nagari di daerah itu agar tetap bersabar.
“Saya minta kepada masyarakat agar tetap sabar dalam menerima cobaan ini. Sebab pemerintah akan terus berupaya untuk membantu masyarakat, baik untuk kebutuhan makanan, maupun terhadap rumahnya yang hancur, ” ungkapnya.
Ditambahkan lagi bahwa pihaknya bersama BPBD, dan Dinas Pangan telah turun langsung ke beberapa nagari untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat yang menjadi korban bencana banjir.
Kepala BPBD Pessel, Herman Budiarto, melalui Kasi Kedaruratan, Hasnul Karim, mengatakan pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci berapa besar kerugian yang dialami oleh masyarakat dan daerah akibat banjir tersebut.
“Hingga saat ini kita belum bisa menjelaskan berapa besar kerugian yang dialami oleh bencana banjir ini. Namun khusus di Nagari IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas, ada sebanyak 180 unit rumah yang terendam. Saat ini warga yang rumahnya terendam itu masih melakukan pembersihan genangan lumpur. Selain itu juga ada tiga ekor sapi milik warga yang hilang, serta 1 (satu) unit jembatan gantung sepanjang 45 meter yang putus,” ungkapnya.
Disampaikannya bahwa jembatan gantung yang putus sepanjang 45 meter akibat banjir itu adalah sarana penghubung Dusun Salak dengan Kampung Jalamu.
“Karena di seberang sungai itu ada 15 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal, sehingga perbaikan jembatan gantung itu akan segera diupayakan melalui tanggap darurat. Hal itu sudah disampaikan oleh Bapak Bupati Hendrajoni ketika berkunjung,” ujarnya.***