Malang sakijok mato, mujua sapanjang hari, begitulah pepatah yang menggambarkan kondisi yang dialami oleh Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, sebagai Wakil Ketua Tim Gugus Tugas yang mendampingi Walikota Riza Falepi memproteksi warga Payakumbuh dari penularan virus corona, dirinya ternyata berhadapan juga dengan virus mematikan ini.
Hal ini terbukti, setelah mengetahui dirinya positif Covid-19 pada Rabu (19/08), Wakil Walikota Erwin Yunaz menyampaikan dugaan kuat dirinya terpapar saat kontak dengan temannya dari luar daerah beberapa waktu lalu, info tim gugus tugas Kota Padang, dua dari tiga tamu terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat (14/08), sehingga wawako pun harus mengikuti tes swab di RSUD Adnaan WD Kota Payakumbuh pada Sabtu (15/08).
Pada Rabu (19/8), kabar orang nomor dua di Kota Payakumbuh itu membuat gempar, Wawako Erwin Yunaz dinyatakan positif tertular Covid-19.
Wawako merilis video pernyataannya di akun media sosial resmi Pemko Payakumbuh, dimana wawako mengatakan kondisinya saat ini sehat-sehat saja sejak isolasi mandiri. Dirinya menghimbau agar setiap orang tidak panik dan memberitahu agar orang yang pernah berkontak dengannya untuk melakukan swab di rumah sakit umum setempat.
“Swab ini dilakukan agar pandemi ini bisa diketahui sejak dini, kita melihat ini adalah ujian dari Allah. Mari jaga protokol kesehatan. Mohon doa dari kita semua agar kami bisa cepat sembuh dan lepas dari Covid-19 dan kembali bekerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal mengonfirmasi ada 3 (tiga) kasus positif di Payakumbuh hari ini. Satunya Wawako Erwin Yunaz, lalu ada K (59) guru SMA negeri di Payakumbuh, dan penjual makanan di kantin RSUD Adnaan WD Kota Payakumbuh inisial ES (63).
Untuk kasus lain adalah ZR (56) merupakan keluarga dari pasien Z (61). Kemudian pasien lain dengan inisial ADY (38). Salah seorang guru yang positif didapat dari tracing swab massal yang dilakukan sebelum pelaksanaan belajar tatap muka diberlakukan.
“Seluruh guru diwajibkan ikut tes, mulai dari PAUD hingga SMA. Ini adalah bentuk perlindungan yang tim gugus tugas berikan agar ada rasa nyaman bagi orang tua saat melepas anak mereka kembali ke sekolah,” kata Kadis yang akrab disapa dr. Bek ini.
Dengan kembali naiknya kasus positif di Payakumbuh, membuat kebijakan masuk sekolah pada 24 Agustus depan terancam gagal dilaksanakan. Pemerintah provinsi melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Sumbar telah mengeluarkan surat keputusan agar kebijakan masuk sekolah ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
(Ton)