Pembelajaran tatap muka untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) direncanakan dimulai, Kamis depan (13/8). Hal itu lantaran Kota Padang Panjang ditetapkan sebagai zona hijau. Kendati demikian, agar PBM berjalan dengan baik tanpa ada kekhawatiran terhadap Pandemi Corona, para guru SMP diminta menjalankan test swab.
Dari pantauan Kominfo Padang Panjang, test swab untuk guru-guru SMP itu dipusatkan di SMPN 1 dan SMPN 5. Guru dari berbagai SMP baik negeri maupun swasta menjalankan test swab di dua sekolah itu.
Kadis Pendidikan Kota Padang Panjang Drs. M. Ali Thabrani, M.Pd, Senin, (10/08/2020) menyampaikan, Kota Padang Panjang mempersiapkan diri untuk pelajaran tatap muka karena ketentuan dari Kementerian yang telah mengizinkannya bagi zona hijau dan kuning.
Terkait swab yang dijalankan guru SMP tersebut, kata Kadis M. Ali Thabrani, merupakan saran dari Walikota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano yang ditindak lanjuti oleh pihaknya.
Wako Fadly menyarankan Test Swab untuk guru, kepala sekolah dan pegawai sekolah. “Beliau menyarankan semua guru melakukan test swab sebelum tatap muka dan itu telah kita tindak-lanjuti,” katanya.
Bila test Swab itu negatif, lanjut M . Ali Thabrani, Guru tersebut bisa menjalankan pembelajaran tatap muka, Kamis 13 Agustus mendatang. Bagi guru yang positif corona akan diisolasi. Sementara, saat pembelajaran, murid dibagi dua dalam satu kelas.
“Misalnya kelompok A hadir Senin, kelompok B hadir hari Selasa, berganti hari, jadi di hari Selasa kelompok A tidak hadir,” ungkap Kadis.
Kepada para guru, Kadis M. Ali Thabrani mengapresiasi telah mau menjalankan test swab. “Test swab ini tidak perlu kita cemaskan, test ini dilakukan secara profesional oleh para Nakes Dinas Kesehatan Kota. Pengalaman saya sendiri, ketika di swab itu tidak ada masalah,” katanya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Padang Panjang Rita Yanti, S.Pd, menyampaikan, dukungan atas test swab itu. ” Dengan adanya test swab ini tentu kita akan percaya diri dalam melaksanakan tatap muka tersebut,” katanya.
SMPN 1 juga menerapkan protokol kesehatan di Sekolah itu. “Kita sudah persiapkan thermogun, tempat cuci tangan dari bahan daur ulang, seperti dispenser yang tidak berguna kita manfaatkan, kots mewajibkan seluruh anak memakai masker,” pungkas Kepsek Rita Yanti. (AL/Kominfo)