Di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak Tenaga Kesehatan (Nakes) lah sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19.
Tak bisa dielakkan bahwa Nakes paling rentan tertularnya virus yang berbahaya tersebut, bahkan kasus terkonfirmasi paling banyak adalah Nakes. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi Nakes untuk lebih aware terhadap diri sendiri maupun lingkungan.
Berbicara tentang penanganan kasus Covid-19, tentu diperlukan Nakes yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mumpuni dan siap menjawab tantangan tersebut.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam sambutannya di acara launching Universitas Perintis Indonesia (Upertis) Padang, (03/08/2020), dikutip Topsumbar.co.id dari laman Diskominfo Sumbar, mengatakan bahwa tenaga kesehatan di Sumatera Barat masih kurang.
“Kurang disini dalam arti kata bukan dari segi jumlah tetapi kurang dari segi kualitas atau mutunya,” kata Gubernur.
Dikatakan Gubernur, kebutuhan terhadap tenaga kesehatan masih banyak, walaupun pemerintah dengan moratorium penerimaan ASN di bidang kesehatan dan juga menteri pendidikan masih moratorium untuk mendirikan sekolah-sekolah di bawah kesehatan.
“Namun hakekatnya di lapangan kita masih membutuhkan Nakes, walaupun ada yang menganggur, ini saya catat, bukan karena kurang kebutuhan, tapi yang menganggur kurang kualitas dan kurang mutu,” kata Gubernur menegaskan.
Terkait dilaunchingnya Upertis Indonesia, Gubernur berharap Upertis Indonesia dapat menghasilkan tamatan yang tidak menganggur, melainkan bermutu serta bisa menjawab tantangan dan harapan ke depan.
Rektor Upertis Indonesia terpilih dr. Elfi Sahlan Ben, Apt mengatakan kepercayaan dan kerjasama adalah modal untuk menjawab tantangan dari sebuah perguruan tinggi.
“Tanpa kepercayaan dan tanpa kerjasama dari semua unsur, baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa maupun pemerintah daerah, semua tantangan itu tidak bisa kita lewati,” ucap rektor.
(AL)