Persiapan new normal, pasca berakhirnya PSBB, 07 Juni 2020 nanti, terus dilakukan Pemko dan Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh. Seluruh perangkat daerah (PD), diminta pasangan Walikota H. Riza Falepi dan Wawako H. Erwin Yunaz, untuk menyiapkan protokol kesehatan, agar PD bersangkutan tetap melaksanakan operasional pada saat new normal diberlakukan.
Dalam rapat koordinasi virtual atau video conference (vidcon) dari Ruang Randang Balaikota, kemarin, dipimpin Wawako H. Erwin Yunaz dan Sekdako H. Rida Ananda, meminta PD Disdik dan Disparpora, untuk menyampaikan rencana aksi terkait yang menjadi tugas dan fungsi PD dalam pandemi Covid-19.
Terkait dengan rencana proses belajar dan mengajar di sekolah tahun ajaran baru 2020/2021, Juli mendatang, jadi diskusi hangat dalam vidcon tersebut.
Kadisdik Payakumbuh H. Agustion, memaparkan, pemberlakuan protokol kesehatan pada saat new normal nanti, pada intinya menyelamatkan seluruh pelajar, agar tidak terpapar dengan corona virus disease itu.
Namun, banyak pihak mengkhawatirkan, seperti Asisten II Elzadaswarman, Asisten III H. Amriul dan Kadiskes Bakhrizal, jika pelajar sudah masuk sekolah, jika pengawasan tidak ketat, sulit bagi guru dalam membatasi pelajar saling kontak satu sama lainnya.
Sementara, rencana pembukaan objek wisata, seperti kolam renang, Taman Wisata Ngalau Indah, juga diminta untuk dikaji secara matang. Ekonomi yang mendukung wisata, atau ekonomi kreatif harus tetap berjalan, tapi usaha memutus mata rantai virus corona juga harus diberlakukan.
Kadisparpora Andiko Jumarel, diminta menyiapkan disain yang tepat menyelamatkan ekonomi dan kesehatan masyarakat secara bersamaan.
Di bagian lain, juga diminta untuk menyiapkan transportasi pariwisata, biro travel, hotel dan rumah makan. Dengan pengetatkan protokol kesehatan, tapi tidak mengorbankan ekonomi pelaku dunia usaha pariwisata.
Menyikapi persoalan tersebut, Wawako Erwin Yunaz dan Sekdako Rida Ananda, mengatakan, operasional sekolah memerlukan pengkajian yang dalam. Wawako menyarankan, kemungkinan proses belajar dilakukan secara vidcon.
Dikatakan, guru tetap masuk sekolah, dan mengajar dari ruang belajar dengan siswa secara vidcon. Untuk itu, pihak Diskominfo diminta, membuat analisa dan kajian kemungkinan belajar dan mengajar secara vidcon.
“Sementara, terhadap dunia pariwisata, budaya dan olahraga, diminta lagi, agar benar-benar dianalisa secara komprehensif oleh Wawako. “Kita perlu melakukan rapat- rapat berikutnya, dengan meminta pertimbangan dari pariwisata provinsi,” ungkap Wawako.
(Ton)