Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet resmikan 4 Desa Tangguh Nusantara, yaitu Desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara, Desa Malakkopa Kecamatan Pagai Selatan, Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan, dan Desa Sotboyak Kecamatan Siberut Utara.
Dalam Sambutan Yudas menyatakan bahwa Desa Tangguh Nusantara merupakan bagian dari komitmen bersama dari pihak terkait. “Ini adalah komitmen kita, dari konteks bagaimana kita melindungi negeri kita ini, agar terhindar Covid-19 ,” Ujarnya, Senin, (29/06/2020).
Ia juga mengatakan bahwa Desa Tangguh Nusantara merupakan suatu pola yang diinginkan dan tentunya tidak hanya semata sampai saat ini namun Yudas berharap tetap berlanjut.
“Ini adalah suatu pola yang kita harapkan, dan kita tidak berhenti disini saja, terutama kepada masyarakat, dan Pemerintah Desa setempat harus ada inovasi, kreatif dan kerjasama yang cepat.
Kepada kepala desa jangan menunggu, harus muncul kegiatan-kegiatan baru yang berinovasi, tempat cuci tangan yang standar, tidak hanya mesti galon saja yang ada. Tempat cuci tangan tidak perlu mahal, apa saja bisa digunakan,” Ungkapnya.
Tak hanya itu, Yudas juga menyebutkan sampai saat ini belum ada vaksin yang ditemukan untuk mengobati covid-19, untuk itu kata dia perlu untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap diri sendiri, serta masyarakat sebagai ujung tombak memberantas covid-19.
“Ujung tombak kita adalah masyarakat, bukan tenaga kesehatan, itu kalau kita sudah terpapar, harus memberi contoh kita di Tuapeijat ini, termasuk kalau kita berada di dermaga,” Kata Yudas. Lebih lanjut ia sampaikan, bahwa New Normal merupakan perilaku baru yang mana pembatasan sosial ada pada diri masing-masing.”Terutama bagi yang memiliki penyakit bawaan.
Saat ini ada pada diri kita sendiri, kalau waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kita masih diuntungkan dengan aturan, tapi saat ini kita sudah memasuki New Normal, kitalah yang membatasi diri kita,” Ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Novriadi juga menyampaikan bahwa Tuapeijat merupakan daerah berisiko tinggi terpapar Covid-19 karena ada pelabuhan dan jalur lalu lalang orang-orang.
“Kenapa kita memilih Desa Tuapeijat, karena ini merupakan pintu utama orang masuk, ada pelabuhan dan juga kawasan wisata,” Tuturnya.
Selain itu adanya fasilitas yang mendukung seperti puskesmas, tempat karantina dan dan juga karantina transit di pelabuhan.”Juga Desa Tuapeijat memiliki respon dan kepedulian masyarakat sangat baik terhadap covid -19, dan potensi wilayah, pariwisata,” Katanya.
Kapolres Kepulauan Mentawai, Dody Prawiranegara mengatakan, bahwa di wilayah Kepulauan Mentawai umumnya, masih ada masyarakat yang tidak peduli dengan covid-19.
“Masih adanya masyarakat kita yang masih belum menggunakan masker, kalau bupati sudah meresmikan Desa Tangguh Nusantara ini, kita berharap masyarakat bisa menggunakan masker dan wajib mematuhi aturan yang diterapkan oleh Pemerintah, menjaga dan melindungi diri kita, menjaga diri, menjaga orang lain. TNI dan Polri bersama Stakeholder, Pemerintah daerah tidak bosan-bosannya menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker,” Tutupnya.
(DN)