Mantan Wakil Walikota dan Istri Terinfeksi Positif Covid-19, Berikut Penjelasan Kadinkes Padang Panjang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Drs. H. Nuryanuwar, A. Pt. M. Kes MMR
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Drs. H. Nuryanuwar, A. Pt. M. Kes MMR

Kabar kurang sedap bertiup kencang dan seakan mengguncang seisi Kota Padang Panjang, Selasa (23/06/2020), pagi tadi. Pasalnya, saat Kota Padang Panjang dinyatakan zona hijau seiring sembuhnya 25 orang atau seluruh warga yang positif terinfeksi Covid-19.

Tiba-tiba beredar kabar didijaring media sosial WhatsApp Group dan facebook tentang terkonfirmasi lagi dua orang warga Kota Padang Panjang. Yang membuat terguncang warga kota dikarenakan kedua orang warga yang positif terinfeksi Covid-19 itu adalah mantan wakil walikota yang adalah juga seorang dokter dan beserta istrinya.

Bagaimana kebenaran informasi tersebut?

Bacaan Lainnya

Berikut keterangan pers Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Drs. H. Nuryanuwar, A. Pt. M. Kes MMR kepada awak media dengan dipandu Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Drs. H. Ampera Salim, SH. M. Si.

Dikatakan Nuryanuwar, memang pada pagi hari ini, tepatnya setelah shalat subuh, saya menerima informasi dari Humas Pemprov Sumbar melalui pesan WhatsApp, dimana pada pagi ini ada penambahan dua kasus positif di Kota Padang Panjang.

Dari informasi tersebut kita coba menelusuri terhadap dua orang warga Padang Panjang tersebut. Setelah kita dapatkan informasi beliau adalah orang tua kita yaitu Bapak dokter Mawardi beserta istrinya.

Setelah dapat nama tersebut, kami coba menggali lagi informasi dimana keberadaan beliau sekarang dan dari data yang ada pada kita, memang pada hari Sabtu, 20 Juni 2020 istrinya pak dokter Mawardi ada keluhan sakit dirumah dengan gejala demam dan dari pemeriksaan lainnya kebetulan suami beliau pak dokter Mawardi, diukur tensi sekalian, memang ada sedikit kenaikan tensinya, disamping itu juga ada keluhan sakit pada tenggorokan.

Dari hasil pemeriksaan dan pemantauan pak dolter Mawardi sebagai seorang dokter juga praktek swasta di rumah atau praktek mandiri, maka istrinya dibawa ke RSUD Padang Panjang pada Sabtu itu juga melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD oleh petugas kesehatan baik tensi, suhu beliau waktu itu hanya 36 derjat celcius, cuma karena ada keluhan tenggorokan, maka dilakukan rontgen pada Sabtu itu juga.

Dari hasil rontgen terlihat disana ada indikasi istri pak dokter Mawardi ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan atau PDP RSUD Kota Padang Panjang dan dirawat. Karena berstatus PDP istri pak dokter Mawardi dirawat diruangan Covid-19 RSUD kota Padang Panjang dan ditangani secara Covid-19.

Kemudian sesuai standar atau SOP dalam penanganan Covid-19 di RSUD Kota Padang Panjang jika pasien tersebut PDP itu harus kita tindaklanjuti dengan Tes Swab. Maka diambilkan Tes Swab istri pak dokter Mawardi pada Senin (22/06/2020) sekaligus Tes Swab terhadap pak dokter Mawardi. Kemudian hasil tes Swab kita antarkan ke laboratorium Fakultas Kedokteran Unand, Padang.

“Pada Selasa, (23/6/2020) dini hari tadi, keluarlah hasilnya dimana pak dokter Mawardi dan istrinya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19,” terang Nuryanuwar.

Dalam hal ini, lanjut Nuryanuwar, maka terjadi penambahan warga Kota Padang Panjang terinfeksi positif terinfeksi Covid-19 sebanyak dua orang lagi. Ini permasalahannya lagi, tadi saya sudah bertanya langsung kepada pak dokter Mawardi, malahan pak dokter Mawardi tanpa gejala dan tidak ada keluhan apapun yang dirasakannya.

Kemudian saya juga sudah berkoordinasi dengan dokter yang merawat istri pak dokter Mawardi yakni dr. Yenny Muchtar, Sp. P dan saya juga sudah konfirmasi beliau. Sekarang yang jelas pasien Covid-19 tersebut, yakni istri pak dokter Mawardi kita rawat sampai sembuh.

Kemudian pak dokter Mawardi kita isolasi, pak dokter Mawardi bukan pasien tetapi adalah ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala, namun diisolasi karena positif terinfeksi Covid-19. Sedangkan untuk selanjutnya, dari dua orang positif Covid-19 tersebut tentu kita harus melakukan tracking dua minggu kebelakang.

Siapa-siapa saja dari warga Padang Panjang dan sekitarnya yang kontak dengan istri pak dokter Mawardi dan yang kontak dengan pak dokter Mawardi itu kita lakukan tes Swab. Di dalam hal itu, pada kesempatan ini, kita mengimbau kepada masyarakat Kota Padang Panjang dan sekitarnya.

Saya berani mengatakan Padang Panjang dan sekitarnya itu karena pak dokter Mawardi adalah dokter yang melaksanakan praktek mandiri, pasien beliau banyak, terutama warga Padang Panjang dan disamping itu juga warga yang berdatangan dari Batipuh dan X Koto, Kab. Tanah Datar.

Ini kita imbau juga warga Tanah Datar (Batipuh dan X Koto) yang merasa ada kontak dengan kedua pasien dua minggu kebelakang segera melapor ke petugas kesehatan. Bagi yang di Kota Padang Panjang melapor melalui Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang atau melalui Puskesmas yang ada di Kota Padang Panjang.

Sedangkan bagi warga Batipuh dan X Koto, silahkan nanti melapor ke Puskesmas Batipuh I dan Batipuh II serta Puskesmas Koto Baru. Sehingga kita berharap kasus ini tidak terjadi penularan yang lebih besar dan luas dan bisa langsung kita putus mata rantainya.

Pada kesempatan ini juga kami mengimbau pada semua yang ada kontak tadi dan yang merasa ada kontak agar membatasi interaksi sampai di tes swab dan keluar hasil tes Swabnya. Manatahu nanti diantara yang dites swab ada yang positif terinfeksi Covid-19.

“Jadi tolong dibatasi dulu dan jika mau dikarantina silahkan melapor ke Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang atau ke Satgas Covid-19 Kota Padang Panjang, kita akan karantinakan. Untuk tidak terjadi penyebarluasan Covid-19 pada masyarakat atau warga kita yang lainnya,” harap Nuryanuwar.

Mungkin itu yang dapat kita sampaikan, tetap taatilah imbauan pemerintah terhadap protokol kesehatan yang sudah disampaikan kepada kita semua, termasuk yang ada di kantor-kantor, yang ada dipusat keramaian pasar, atau ditempat-tempat umum lainnya tolong batasi dulu. Saya melihat selama ini dari kita semua seolah-olah seperti tidak ada masalah saja lagi kelihatannya.

Kami sarankan pakailah terus masker diluar rumah, jaga jarak, jangan bersalaman, berpeluk-pelukan, jangan bergandengan tangan, saya melihat seperti itu masih banyak. Kenderaan juga demikian, ditempat-tempat keramaian juga seperti itu. Kemudian selalulah dan sering cuci tangan pakai sabun.

Terakhir, kami mengimbau kepada masyarakat Kota Padang Panjang yang kami cintai, disamping mentaati protokol kesehatan, juga yang tidak kalah pentingnya adalah upayakanlah semua kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita, ini tentu melalui :

Pertama, pemenuhan gizi kita, menggunakan suplemen tambahan. Bisa pakai madu, pakai minyak zaitun, makan buah dan sayuran, b
Buah perasan jeruk setiap pagi dikasih madu itu murah dan tidak mahal, akan meningkatkan daya tahan tubuh kita dan diselang selingi dengan buah lainnya.

Kedua, istirahat yang cukup. Kurang istirahat itu akan menurunkan daya tahan tubuh, termasuk kurang tidur mudah terserang virus dan bukan virus Covid-19 saja.

Ketiga, perlu aktifitas olahraga, minimal setengah jam setiap harinya.

Dihimpun informasi Topsumbar.co.id, dr. Mawardi, MKM adalah mantan Wakil Walikota Padang Panjang periode 2013-2018.

Sementara itu terkait dari mananya terpapar Covid-19 istri pak dokter Mawardi dan dokter Mawardi, diperoleh Topsumbar.co.id informasi berdasarkan update Covid-19 yang dirilis juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Prov Sumbar, Selasa, (23/06/2020) sore ini bahwa kedua pasien terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan dirawat di RSUD Padang Panjang.

(AL)

Pos terkait