Mengoptimalkan peran posko check point PSBB dalam kota dan jalur masuk alternatif, guna memutus mata rantai virus corona, Walikota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano menugaskan sejumlah pejabat eselon II melakukan pengawasan.
Pembagian tugas tersebut dilaksanakan saat pertemuan Walikota Padang Panjang yang diwakili Sekretaris Daerah Sonny Budaya Putra, AP, M. Si dengan sejumlah jajaran pejabat Pemko Padang Panjang, Senin (08/05/2020) di Posko Induk Covid 19, di Gedung M. Syafei.
Pejabat yang ditugaskan antara lain, Sekretaris DPRD Kota Padang Panjang, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwsata, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Inspektur Kota Padang Panjang, dan kepala OPD lainnya.
Masing masing Kepala OPD bertanggung jawab memonitor posko yang telah ditentukan. Untuk posko check point PSBB Simpang PDAM, misalnya, dimonitor oleh Sekretaris DPRD Zulkifli. Sementara untuk posko jalur masuk alternatif Lubuk Mato Kucing dimonitor oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Alvi Sena.
Saat ini ada 8 Posko selain 3 Posko Perbatasan yang dijaga ketat oleh Tim Gabungan. Masing masing terdiri 3 Posko Check Poin Kota yaitu: Posko Simpang PDAM, Simpang Empat Pasar Pusat, dan Simpang
Hasiba. Kemudian 5 Posko Jalur Alternatif yaitu di jalur Lubuk Mato Kucing, Simpang Bak Aia, Simpang Tembok Bulek, Simpang Andaleh, dan Simpang ke arah Kubu Limo.
Kepala OPD yang ditugaskan tersebut, kata Sekdako Sonny, hendaknya dapat membantu mengawasi sejauh mana efektifitas peran posko selama penerapan PSBB.
“Tujuan adanya posko itu untuk membatasi pergerakan orang berdasarkan SOP PSBB, jangan sampai ada orang yang melewati posko tidak periksa,” ungkap Sekdako.
Disamping 8 posko itu, 16 kelurahan di Kota Padang Panjang saat ini juga mendirikan posko penerapan PSBB. (AL/Hrs)