Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (PPVC) Kota Padang Panjang, siang ini kembali meng-update data terbaru penanganan Covid-19.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tes swab Covid-19 Padang Panjang, yang diperiksa di Laboratorium Universitas Andalas (Unand), Padang. Diketahui sampai hari ini, positif Covid-19 Padang Panjang tetap 22 orang, negatif 511, inconclusif (diragukan) 10 orang, dan menunggu hasil Swab test 129 orang.
Demikian antara lain disampaikan Walikota Padang Panjang Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano melalui juru bicara penanganan Covid-19 Kota Padang Panjang, Ampera Salim di Posko Utama Covid-19 Padang Panjang, Sabtu siang, (10/05/2020), diterima Topsumbar.co.id.
Disebutkan, sampai saat ini Pemerintah Kota Padang Panjang telah mengirimkan sebanyak 672 sampel swab untuk diperiksa di Fakultas Kedokteran Unand.
“Dari 672 sampel swab tersebut, yang sudah diterima hasilnya sebanyak 543 sampel. Kini kita masih menunggu hasil sebanyak 129 sampel lagi. Termasuk 10 orang yang inconclusif atau yang diperiksa ulang,” katanya.
Selain itu tambahnya, kini juga akan dilakukan tes swab terhadap 101 orang lagi hasil pengembangan tracking.
Kemudian, sebut Ampera Salim, pada hari ini jumlah Orang Dalam Pemantauan atau ODP tercatat sebanyak 137 orang.
“133 orang diantaranya telah habis masa karantina,” sebutnya.
Berikut rincian sebaran positif terinfeksi Covid-19 dan ODP per kelurahan se-Kota Padang Panjang, sumber data dari Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang.
- Silaing Bawah Positif 2 (dua) orang, PDP 20 orang.
- Silaing Atas Positif 1 (satu) orang, PDP 5 (lima) orang.
- Pasar Usang Positif 0 (nol), PDP 12 orang.
- Bukit Surungan Positif 0 (nol), PDP 8 (delapan) orang.
- Kampung Manggis Positif 8 (delapan) orang, PDP 16 orang.
- Pasar Baru Positif 0 (nol), PDP 1 orang.
- Tanah Hitam Positif 0 (nol), PDP 3 orang.
- Balai-balai Positif 1 (satu) orang, PDP 7 orang.
- Ekor Lubuk Positif 2 (dua) orang, PDP 7 orang.
- Ganting Positif 0 (nol), PDP 12 orang.
- Ngalau Positif 1 (satu) orang, PDP 9 (sembilan) orang.
- Sigando Positif 0 (nol), PDP 4 (empat) orang.
- Tanah Pak Lambiak Positif 0 (nol), PDP 4 (empat) orang.
- Koto Katik Positif 1 (satu) orang, PDP 4 orang.
- Guguk Malintang Positif 4 (empat) orang, PDP 15 orang.
- Koto Panjang positif Nol, PDP 10 orang.
- 1 (Satu) positif domisili di Kayu Tanam.
Selanjutnya data Pasien Dalam Pemantauan atau PDP, hari ini tercatat sama dengan jumlah sehari sebelumnya, Sabtu (09/05/2020) sebanyak 8 (delapan) orang.
Rinciannya, 5 (lima) orang negatif dan sembuh, 1 (satu) orang RDT atau Rapid Diagnotic Test, 2 (dua) orang hasil lab negatif dan isolasi mandiri di rumah, dan 1 (satu) orang meninggal di RSUP. dr. M. Jamil, Padang dengan hasil lab negatif.
“Kita berharap dan berupaya Covid-19 positif dan PDP tidak bertambah sejalan dengan diberlakukannya PSBB, harapan kita tidak bertambah,” ujar Ampera Salim.
Pemerintah Kota Padang Panjang, lanjut Ampera Salim, tidak henti-hentinya menyampaikan terima kasih mendalam dan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak dalam tim PPVC Kota yang tidak kenal lelah dan menyerah di dalam penanganan Covid-19.
“Mudah-mudahan dengan kerja sama seluruh pihak juga masyarakat, Kota Padang Panjang terjauh dari wabah Covid-19,” tutup Ampera Salim yang juga Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.
Sedangkan terkait adanya 1 (satu) orang pasien terinfeksi positif Covid-19 Kota Padang Panjang yang beralamat di Kayu Tanam, Kab. Padang Pariaman, namun mengapa bisa masuk data Kota Padang Panjang.
Berikut penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Nuryanuwar, kepada Topsumbar.co.id, saat dikonfirmasi, Senin (04/05/2020) kemarin.
Dikatakan Nuryanuwar, pasien positif Covid-19 asal Kayu Tanam tetap masuk data Kota Padang Panjang dikarenakan yang bersangkutan bekerja sebagai tenaga kesehatan RSUD Kota Padang Panjang.
Semula sebut Nuryanuwar, data pasien bersangkutan sempat dimutasikan ke Kab. Padang Pariaman. Namun akhirnya diputuskan tetap terdaftar pada data pasien positif Covid-19 Kota Padang Panjang,
“Keputusan tersebut diambi Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Prov. Sumbar dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Padang Pariaman,” sebut Nuryanuwar.
Alasan mendasar pasien positif dimaksud tetap masuk data Kota Padang Panjang, lanjut Nuryanuwar dikarenakan yang bersangkutan bekerja sebagai tenaga kesehatan RSUD Kota Padang Panjang.
“Meskipun pada akhirnya pasien tidak masuk data positif Covid-19 Kab. Padang Pariaman, Pemkab Padang Pariaman diberikan kewenangan melakukan tracking terhadap pasien karena berdomisili di Kayu Tanam yang secara administrasi dan wilayah masuk Kab. Padang Pariaman,” pungkasnya.
(AL)