Tim Gugus Tugas Kota Payakumbuh, Walikota Eiza Falepi melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal menyebut telah lebih dari 1000 swab yang diambil dari orang-orang yang berkontak dengan pasien-pasien positif corona di Payakumbuh.
“Traking kontak terbanyak yang pernah kita lakukan adalah Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh dan Dahler pegawai Yen Plastik, trackingannya sampai ratusan orang,” kata dr. Bakhrizal yang akrab disapa dengan panggilan Dokter Bek ini daat diwawancara, Kamis (28/05/2020).
Terkait dengan adanya warga Padang Tangah Payobadar yang belum di swab karena berkontak dengan 5 (lima) pasien positif dari wilayah itu, Dokter Bek menyebut mereka sebagian menunggu antrian, karena yang di swab saat ini sangat banyak, sedangkan kemampuan Payakumbuh melakukan swab di RSUD Adnaan WD hanya sekitar 70 orang sehari.
“Bahkan kasus yang ditemukan di Limapuluh Kota juga dari tracking dan swab Kota Payakumbuh. Malah saat ini, yang kita takutkan lemahnya trackingan di daerah tetangga sedang warganya bisa bebas keluar masuk Kota Payakumbuh, bahkan ke pasar, ini yang menjadi ketakutan kita, bisa jadi menimbulkan gelombang kedua dengan klaster baru atau klaster-klaster lainnya,” kata Bakhrizal.
Dokter Bek menyebut siapapun yang berkontak tetap di swab, bahkan warga dari wilayah lain yang datang ke Kota Payakumbuh untuk di swab, tetap akan diambil.
“Yang sekarang antrian kita lebih dari 300, artinya memakan waktu beberapa hari, kita minta yang menunggu di swab atau yang sudah di swab, mereka harus isolasi diri di rumah terlebih dahulu,” pungkasnya.
(Ton)