Bupati Solok kembali menyalurkan bantuan beras premium ke nagari Saniang Bakar, yang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, pada hari Minggu, (17/05/2020), bertempat di Kantor Wali Nagari Saniang Bakar Kecamatan X Koto Singkarak.
Dalam penyaluran bantuan tersebut Bupati Solok (H. Gusmal, SE, MM) yang didampingi oleh Ketua PMI Kab. Solok (Ny. Desnadefi Gusmal, SH) menyerahkan langsung secara simbolis kepada Wali Nagari Saniang Bakar (Dasrizal), yang juga dihadiri Asisten II (Medison) dan Staf Ahli Bupati (Abdul Manan) serta Kadis Koperindag (Eva Nasri) serta Kadis Perikanan (Admaizon) turut hadir juga Kabag Pemerintahan (Syahrial) dan Kabag Humas (Syofiar Syam, S.Sos, M.Si) serta Camat X Koto Singkarak (Sujamto Amrita) serta dan Forkopimcam X Koto Singkarak.
Pada kesempatan tersebut, Wali Nagari Saniang Baka (Dasrizal) mengucapkan terima kasih banyak kepada Bupati Solok yang telah mengantarkan langsung bantuan beras premium ini, bagi masyarakat Saniang Baka yang terkena dampak Covid-19.
“Bantuan beras premium ini akan kita salurkan kepada masyarakat Saniang Baka sebanyak 10 kg per KK dan KK yang mendapatkan bantuan ini di nagari Saniang Baka sebanyak 826 KK,” jelasnya.
Terakhir Dasrizal berharap, mudah-mudahan bantuan beras dari pemerintah kabupaten Solok ini dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kemudian Bupati Solok H Gusmal, SE, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Solok menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan Covid-19 juga telah berdampak pada ketidakmampuan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi, kendati demikian juga mempengaruhi aspek sosial lainnya. Hal itulah yang kemudian mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan berupa beras kepada masyarakat.
“Bantuan beras tahap pertama ini terus di distribusikan oleh pemerintah kepada masyarakat Kabupaten Solok, bantuan beras tahap kedua akan diserahkan menjelang lebaran, jikalau dikalkulasikan sekitar 70 persen masyarakarat kita akan mendapat bantuan beras tersebut dari jumlah penduduk yang ada di Kab. Solok,” terang Bupati.
Pada kesempatan ini, ada beberapa hal yang harus disampaikan oleh pemerintah daerah kepada pemerintah nagari dan pemerintah kecamatan serta masyarakat tentang Covid-19 yang sedang mewabah di negeri kita.
“Intinya, saat ini pemerintah provinsi Sumatera Barat masih dalam melaksanakan PSBB. PSBB ini tidak sama dengan lock down. Kalau lock down semuanya tertutup, tidak boleh keluar masuk baik orang maupun barang. Kalau psbb pembatasan keluar masuk orang, sedangkan untuk barang kebutuhan pokok tidak di batasi,” tambah Bupati Solok.
“Selain itu, inti dari PSBB adalah setiap orang diharapkan tetap berada di rumah saja (stay at home). Peraturan psbb ini yang dipakai oleh pemerintah untuk memutus mata rantai Covid 19,” jelasnya.
H. Gusmal juga meminta kepada masyarakat untuk jujur, ada kejadian di Kecamatan Kubung, ada seorang masyarakat kita positif Covid-19, karena ketidakjujuran keluarganya. Dia pernah dirawat di rumah sakit Solok, tidak pernah di swab. Selajutnya ia juga dirawat di rumah sakit Arosuka, tidak dilakukan tes swab dan perawatannya tidak di tempat ruang isolasi mandiri. Akhirnya dia meninggal, setelah meninggal disarankan untuk di swab, rupanya hasil swabnya positif covid 19.
“Bagaimana orang yang selalu kontak dengan dia (korban), tentu juga terpapar Covid-19. Intinya kalau ada Dinas Kesehatan bertanya tolong di jawab jujur saja. Dengan siapa kita berkomunikasi untuk memutus rantai Covid-19. Sekarang sedang berjalan tes swab dan mentracking warga yang berdekatan atau kontak dengan dia,” tambahnya.
“Kemudian banyak para pegawai negeri yang melayat atau membezuk ke rumah sakit. “Anaknya, menantunya, kemenakannya banyak yang jadi pegawai negeri di Pemkab Solok. Ini juga menyibukkan kita sekarang untuk mentracking, sekarang 31 orang petugas kesehatan kita di isolasi mandiri, ada yang di rumah dan ada yang ditempatkan di Alahan Panjang. Akibatnya rumah sakit kita tutup, karena tidak ada yang melayani. “Yang risau juga masyarakat tidak bisa berobat. Ini akibat dari ketidakjujuran pasien,” pungkas Bupati.
Selanjutnya Bupati meminta kepada kita semua harus jujur kepada Dinas Kesehatan yang memeriksa, kalau ingin selamat dari virus Covid-19, kita minta juga kepada seluruh wali nagari untuk tetap mendisiplinkan, melakukan pengawasan pada setiap orang masuk. Serta membatasi aktivitas dan komunikasi dengan orang yang belum kita kenal.
“Dengan bertambahnya warga terpapar Covid-19 maka pertahanan Kabupaten Solok jebol, selatan ada, tengah ada dan Utara juga sudah ada positif Covid-19. Ini disebabkan ketidakjujuran, karena tidak mau mendengarkan anjuran pemerintah. Sebelumnya sudah dikatakan, yang namanya pemerintah itu tidak akan pernah mau merugikan masyarakat,” tegasnya.
Terakhir Bupati Solok H. Gusmal SE, MM menyampaikan bahwa aktivitas ekonomi akibat pandemi ini, juga tidak boleh terganggu, artinya turuti anjuran pemerintah, kalau berdagang atur jarak, pakai masker dan cuci tangan.
(Andar MK)