Walikota Riza Falepi mengatakan meskipun bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19 dari APBD Kota Payakumbuh belum terrelasiasi saat ini, dirinya sebagai kepala daerah komit untuk tetap memberikan bantuan selama 3 (tiga) bulan itu sesuai anggaran. Dananya sudah dianggarkan, sudah menjadi komitmen untuk dibagikan.
“Besarannya belum kita tentukan sesuai ketersediaan anggaran Covid-19 yang ada, kita belum mencairkan anggaran karena adanya bantuan dari pusat dan provinsi yang harus diakomodir terlebih dahulu agar tidak terjadi over lap (data ganda-red),” kata Riza Falepi ketika di wawancara di Pendopo Rumah Dinas Walikota saat menggelar video conference bersama Gubernur Sumatera Barat, Kamis (28/05/2020).
Riza menyebut kalau daerah lain sudah lebih dahulu merealiasikannya, dirinya yakin bakal ada persoalan dalam mengantisipasi munculnya data bantuan susulan dari pusat dan provinsi. Tapi tetap Riza mengapresiasi daerah yang lebih dahulu membagikan.
“Apa salahnya bersabar, dananya tidak kemana-mana, apalagi sebentar lagi sekolah bakal dibuka kembali, sehingga bantuan ini tentu bisa juga mengakomodir kebutuhan sekolah anak-anak selain kebutuhan sembako, jadi ini semoga bisa meringankan sebagian persoalan warga Payakumbuh,” kata Riza Falepi.
Saat ditanyakan kapan bakal direalisasikan oleh Riza selaku kepala daerah, estimasinya adalah minggu depan.
“Sekarang ada aspirasi dari DPRD untuk memasukkan sebanyak 12.107 KK. Kita bisa saja mengakomodir sebanyak itu, tapi anggaran yang ada tidak mencukupi bila diberikan Rp 600.000 per bulan, artinya kalau banyak jumlah KK penerimanya, maka BLT yang didapat lebih sedikit per KK, karena anggarannya tidak bisa dinaikkan lagi,” kata Riza.
Terkait komentar DPRD yang menjadikan bantuan belum diberikan itu sebagai alasan kunjungan kerja (Kunker) dirasa Riza kurang pas, apalagi menjelang lebaran. Riza sudah tahu, kawan-kawan sudah bekerja keras untuk Covid-19, rasanya dijadikan alasan kunker rasanya kurang pas.
“Malah sekembalinya dari kunker itu dewan apakah sudah di swab atau belum? Kalau belum akan memberikan contoh yang jelek kepada rakyat, boleh saja ke luar daerah, tapi harus ikuti prosedur kesehatan dan disarankan mengikuti swab sekembali dari sana, mereka pergi ke zona hijau tidak menjamin apapun tidak tertular, bahkan bisa menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG),” pungkas Riza.
(Ton)